Friday, January 30, 2009

Drama Sekolah ABG Di Bali

INDUSTRI SINEMATOGRAFI kita, baik itu film atau sinetron, rasanya tidak akan pernah maju secara kualitas jika pakem yang digunakan masih saja sama dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Yang lebih parah pagi, tema dan para pemain yang diangkat jauh dari unsur mendidik dan masuk akal..

Terus terang, latar belakang tulisan ini karena desakan rasa muak saya dengan tayangan sinetron yang belakangan banyak beredar di layar-layar tv. Memuakkan karena pembodohannya benar-benar nyata di depan mata. Belum lagi komersialisasi yang sudah mengabaikan hak-hak pemirsa untuk mendapatkan tayangan bagus yang bermutu.

Drama Sekolah

Anda pernah memainkan sebuah tokoh dalam pentas drama sekolah? Atau mungkin jadi penontonnya? Di Sekolah Dasar saya dulu, pentas drama sekolah biasanya digelar dalam beberapa even. Misalnya pada peringatan hari pendidikan, hari anak nasional atau menjelang penerimaan raport catur wulan sebagai bagian kegiatan murid setelah sepekan menjalani ujian.

Siapa yang jadi pemainnya? Ya, para murid atau siswa sekolahnya. Misalnya tema yang diangkat adalah cerita Malin Kundang Anak Durhaka. Yang jadi si Malin biasanya murid atau siswa kelas 2, 3 atau 4. Sementara yang jadi ibunya adalah siswa kelas 5 atau 6. Usia para pemain drama biasanya tidak terlalu jauh berbeda. Yang membedakan cuma tampilan kostum mereka.

Murid yang jadi ibu, akan mengenakan kostum layaknya orang tua. Wajah dipoles make-up agar terlihat seperti keriput dan rambut diberi bedak biar putih seperti uban! Yang jadi anak, juga akan diberi kostum sesuai usia dalam peran mereka. Penonton drama sekolah sangat tahu, peran yang dimainkan para siswa tidak akan bisa natural seperti deskripsi cerita di buku-buku karena usia mereka sebenarnya tidak pas untuk membawakan peran orang tua Malin atau bahkan si Malin-nya sendiri. Tapi ya sudahlah, itu toh sekedar hiburan di sekolah sekaligus mengasah bakat mereka.

Nah sekarang, coba simak sinetron-sinetron kita sekarang. Fenomena yang sama juga dilakukan para para “penghasil sinetron” indonesia yang kemudian disuguhkan pada kita di rumah. Penilaian saya, yang paling keterlaluan adalah sinetron yang ditayangkan di SCTV. Saban hari, mulai pukul 18.00 WIB, kita akan langsung disuguhkan dengan sinetron jenis ini secara estafet, sambung menyambung. Pemainnya yang jadi anak, tidak jauh berbeda umurnya dengan yang jadi ibu atau bapaknya. Saya tidak menyarankan anda untuk menonton sinetron “cucu menantu”. Tapi coba simak yang jadi pemeran ibu Salamah dan menantunya yang bernama Vina..

Alur cerita yang diangkat, juga terkesan didramatisir, dipanjang-panjangkan untuk memenuhi kontrak episode yang sudah ditandatangani. Lihat saja sinetron Cinta Fitri yang sudah masuk season 3. Bayangkan jika tokoh Fitri di sinetron itu langsung saja membeberkan tentang kebusukan rivalnya ; Miska. Memberitahukan kebohongan-kebohongannya selama ini, dan itu sebenarnya meruakan hal yang sangat mudah dilakukan. Dampaknya, cerita jadi habis! Sinetron Cinta Fitri akan tamat! Kesan komersilnya kentara sekali. Dan yang lebih membuat saya geleng-geleng kepala adalah unsur tidak masuk akalnya.

Saya bukan penggemar sinetron jenis ini, tapi saya miris saat menyaksikan sebuah adegan di sinetron Cucu Menantu tanggal 27 Januari 2009. Di salah satu adegan ada seorang polisi yang mendapatkan laporan dari anak buahnya tentang keberadaan buron yang bernama Nadia. Si polisi kemudian memerintahkan seluruh jajarannya untuk mencari Nadia menggunakan sebuah telepon seperti sedang berbicara dengan alat komunikasi two way handy talky! Bayangkan, Siapa yang bodoh? Polisinya atau sutradaranya? Dimana sisi kualitasnya?

ABG

Stasiun tv sekarang membuat kita semua jadi anak ABG! Nggak pagi, nggak siang, nggak malam, tayangan sinetron yang dimunculkan selalu bertema Anak Baru Gede atau paling tidak memajang bintang-bintang ABG untuk berperan menjadi tokoh yang sebenarnya belum layak mereka bawakan. Mau contoh? Simak saja sinetron Kepompong yang tayang saban hari, atau Cinta Fitri yang memajang artis-artis ABG yang nggak pas untuk peran yang mereka mainkan.

Saya tahu, trend sinetron ABG sekarang memang sedang digemari. Tapi ya itu tadi, kembali ke pendapat saya :. Industri sinematographi kita, baik itu film atau sinetron, rasanya nggak akan pernah maju secara kualitas jika pakem yang digunakan masih saja sama dari tahun ke tahun. Dari generasi ke generasi! Selalu meniru trend yang sedang in dan terus menyuguhkannya kehadapan pemirsa sampai titik jenuh dan tidak ada lagi order iklan yang masuk. Yang lebih parah pagi, tema dan para pemain yang diangkat sekarang ini jauh dari unsur mendidik dan masuk akal..

Di Bali

Saya tidak tahu apa latar belakang rumah produksi membuat sinetron lepas sekarang ini yang sering kali mengambil seting lokasi di Bali. Mungkin ada kerjasama khusus dengan Pemda setempat atau resort-resort di sana. Yang jelas, hampir setiap hari kita selalu disuguhi sinetron lepas dengan seting latar belakang Bali! Sekali, dua kali, tiga kali mungkin masih bisa maklum. Tapi jika terus-terusan disuguhi cerita dengan latar belakang yang sama, gedung-gedung yang sama, lokasi pantai yang sama dan para pemain yang juga hampir-hampir sama, bagaimana? Jawabnya pasti jenuh. Tapi rumah produksi yang membuatnya dan stasiun televisi yang menayangkannya seperti tutup mata dan kuping tentang hal ini. Lagi-lagi pemirsa di rumah yang jadi objek penderitanya. (bintoro suryo)

Tuesday, January 27, 2009

Evolusi Yahudi


ORANG CINA mungkin bisa mengklaim sebagai bangsa yang banyak tersebar di seluruh penjuru dunia. Atau, jika skalanya diperkecil jadi Indonesia, orang Minang juga bisa berbesar hati. Mereka sudah diakui sebagai suku perantau paling gigih. Dimana-mana di penjuru nusantara, mereka selalu ada. Patokannya gampang, di daerah mana anda tidak pernah menjumpai rumah makan atau lapau masakan Padang?

Tapi, rasanya tidak terlalu sulit untuk memilah-milah orang keturunan Cina dengan ras atau suku lainnya, sekalipun di Antartika! Begitu juga dengan suku Minang. Ada poin-poin kekhasan tertentu yang menjadi penunjuk jati diri mereka.

Kalau Yahudi? Saya tidak yakin anda bisa menebak dengan benar dalam waktu cepat jika bertemu seseorang yang punya darah Yahudi, tapi sudah memiliki kewarganegaraan Irlandia, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat atau bahkan Indonesia. Selama ribuan tahun menjalani diasphora (terbuang) dari tanah asal, mereka sudah berevolusi dengan sangat bagus sekali.

Yahudi di Irlandia bisa bernama McAllister. Di Inggris tidak tabu menggunakan nama Bryan atau jika di Amerika Serikat banyak juga yang menggunakan nama George. Di Spanyol, sangat mungkin ada Yahudi yang bernama Luis de Santagel. Sementara di Indonesia, jangan kaget jika mendapati teman anda yang mungkin bernama Djoko adalah seorang Jawa keturunan Yahudi! Evolusi bisa terjadi karena terbawa kultur budaya setempat atau terjadi peleburan suku bangsa dan ras melalui jalur perkawinan.

Negara Israel yang dirancang oleh Theodore Herzl pada tahun 189I adalah sebuah negara theokrasi (sesudah Vatikan, Republik Islam Iran, dan Emirat Islam Afghanistan), yang terkait erat dengan ajaran Talmud tentang “Tanah Israel” (Erzt Israel). Negara Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki perbatasan yang’ jelas. Atau dengan kata lain, tidak memiiki perbatasan sama sekali. Baik dalam gagasan maupun dalam konstitusinya.

Luas wilayah negara Israel yang dibentuk tidak pernah ditentukan. Konsepsi tentang wilayah dan batas-batas negara Israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah negara Israel luasnya “dari sungai Nil sampai ke sungai Eufrat dan Tigris” (Genesis Revisi ke-15, ayat 18). Tanah-air menurut ajaran agama Yahudi adalah ”Tanah Suci” (Kitab Zakaria 2 : 12). Tanah itu adalah “Tanah Tuhan, karena Tuhan tinggal di sana” (Kitab Yusya 9 : 3). Tanah itu adalah “Tanah yang Dijanjikan oleh Tuhan kepada Ibrahim” (Kitab Tatsniah II : 12). Dan menurut Taurat lagi, tanah itu adalah “Tanah pilihan untuk, diwariskan kepada Ummat Pilihan”.

Taurat tidak dengan jelas menetapkan tentang batas-batas wilayah ‘Erzt Israel’. Lagi pula Deklarasi Balfour hanya menyebut “Tanah Air bagi Bangsa Yahudi” di Palestina tanpa menetapkan batas-batasnya. Namun dalam Konperensi Perdamaian di Versailles pada tabun 1919, batas-batas wilayah negara Israel yang akan dibentuk ditetapkan sebagai berikut, di utara meliputi Shaida (Libanon) dan Damsyik (Suriah), Di timur mencakup Amman (Yordania) dan Aqaba. Sedangkan di barat sampai ke El-Arish di Mesir. Luas “Erzt Israel” yang ditetapkan oleh Konferensi Perdamaian Versailles 1919 yang membagi-bagi wilayah kekuasaan daulah Usmaniyah memberikan Israel wilayah dua kali lipat daripada wilayahnya yang sekarang. (bintoro suryo)

Friday, January 23, 2009

Israel, Jews, Yahudi …

“… Daerah Zion telah didiami bangsa Yahudi dalam kurun waktu ribuan tahun. Mereka mengklaim bahwa saat ini, hanya tanah mereka satu-satunya negeri di dunia yang didiami oleh bangsa yang sama, agama yang sama, bahasa dan budaya yang sama dengan saat 3000 tahun yang lalu….”

CITA - CITA mereka sudah berusia ribuan tahun sejak terbuang dari negeri sendiri. Impian untuk kembali ke tanah leluhur itu disampaikan secara estafet, turun temurun dari generasi ke generasi di tanah orang. Kemudian, melalui gerakan zionisme yang secara resmi menjadi gerakan politik di tahun 1897, impian itu sepertinya mendapat penegasan. Tidak sampai seratus tahun, Israel sudah berdiri sebagai sebuah Negara berdaulat.

Jujur, saya tertarik dengan sejarah bangsa Israel. Tertarik untuk mengetahui pergulatan mereka selama ribuan tahun sebagai bangsa yang tidak punya tanah air. Tertarik dengan sikap politis mereka sekarang yang terkesan membabi buta dalam memperluas wilayah teritori. Bukan, ini bukan sikap simpati. Tapi, lebih pada pertimbangan jika saya harus membenci mereka, saya bisa membencinya dengan objektif...

Sejak resmi mendeklarasikan kemerdekaannya tahun 1948, Israel sepertinya tidak henti membuat kontroversi. Tahapan awal idiologi zionismenya sudah tercapai. Kembali ke tanah leluhur setelah selama ratusan tahun masyarakatnya menjalani kehidupan diasphora (berpencar) di seluruh penjuru dunia tanpa tanah air. Sekarang, setelah cita-cita ribuan tahun itu tercapai, gerakan mereka mulai berkembang menjadi penguasa dunia. Separuh dari impian itu sebenarnya sudah terwujud. Mereka sebenarnya sudah jadi penguasa. Tapi dengan bungkus negara Amerika Serikat. Benua baru yang mereka “temukan” dan dijadikan tanah air sementara sejak lebih dari 200 tahun yang lalu!

Indonesia sendiri, Secara yuridis formal tidak punya hubungan kerjasama bilateral dan ekonomi dengan negara Yahudi itu. Tidak ada perwakilan kedutaan besar mereka di sini. Sampai sekarang, kita memang belum mengakui kedaulatan Negara Israel. Tapi kalau mau jujur, ketergantungan kita pada mereka sangat kuat. Ini adalah beberapa fakta yang dirilis dari Jaringan Diplomasi Israel yang sudah menggurita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia :
• Israel adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi di dunia, dengan jumlah engineer, peneliti dan penyandang gelar PhD tertinggi per kapita (135 per 10.000)
• Israel memiliki perusahaan perusahaan baru dalam jumlah besar dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, (3.500 perusahaan kebanyakan dalam bidang hi-tech)
• Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang secara simultan menjalankan perjanjian perdagangan bebas dengan AS, Meksiko dan Kanada, Uni Eropa dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.
• $100 miliar dalam ekonomi Israel lebih besar dibandingkan dengan yang digabungkan oleh negara-negara tetangganya.
• Telepon seluler dikembangkan di Israel oleh Motorola-Israel. Motorola membangun pusat pengembangannya yang terbesar di Israel.
• Software Window NT dikembangkan oleh Microsoft-Israel.
• Teknologi Pentium MMX Chip dirancang di Intel - Israel.
• Teknologi Voice Mail dikembangkan di Israel.
• Anti virus PC pertama kali dikembangkan di Israel pada tahun 1979 oleh perusahaan yang juga mengembangkan program anti virus Melissa.
• Perusahaan paling utama di dunia dalam sistem pengamanan firewall internet adalah Check Point, perusahaan Israel yang menguasai 40% pasar dunia.
• Program Pesan Instan AOL dirancang oleh perusahaan software Israel.
• Di luar AS, baik Microsoft maupun Cisco hanya membangun fasilitas Litbang di Israel.
• Investasi asing di Tel Aviv Stock Exchange lebih dari $3 miliar, lebih dari 5% total market value saham diperdagangkan di TASE (Tel Aviv Stock Exhange)
Israel memang membangun kekuatan barunya dengan ilmu pengetahuan. Selama kurun 1900 tahun lebih warganya menyebar dan hidup di tanah orang, mereka menyerap banyak pelajaran. Mereka juga membangun jaringan yang terorganisir dari tahun ke tahun dan dari generasi ke generasi. Fakta yang lain lagi, sistem perbankan modern yang sekarang diterapkan secara internasional dan di banyak negara dunia, akar mulanya adalah dari kelompok mereka. (baca : assassin). Apa yang membuat mereka begitu patuh menjalankan perjuangan selama ratusan tahun. Untuk mengertinya, kita mungkin harus melihat latar belakang gerakan zionis yang mereka jalankan.
Dari buku “Gerakan Zionisme Menaklukkan Dunia” tulisan ZA Maulani, seorang mantan kepala BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara) era Presiden Habibie disebutkan, ‘Zionisme’ berasal dari kata Ibrani “zion”, artinya karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang didirikan di atas sebuah bukit karang bernama ‘Zion’, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi. Menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion di kemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem.

Zionisme kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi kemudian beralih kepada makna politik, yaitu suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi dan Jerusalem sebagai ibukota negaranya. Istilah Zionisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, ‘Zionisme Internasional’ pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelpia.
Definisi tentang zionisme ini, memang tidak berbeda dengan keterangan resmi jaringan diplomasi Negara Yahudi tersebut tentang asal mula gerakan mereka. Zion disebutkan sebagai tempat kelahiran bangsa Yahudi. Bangsa itu telah memiliki kedaulatan, atau paling tidak telah menunjukkan berkebudayaan selama kurun waktu 1500 tahun.

Daerah Zion telah didiami bangsa Yahudi dalam kurun waktu ribuan tahun. Mereka mengklaim bahwa saat ini, hanya mereka satu-satunya negeri di dunia yang didiami oleh bangsa yang sama, agama yang sama, bahasa dan budaya yang sama dengan saat 3000 tahun yang lalu.

Jaringan diplomasi Israel menyebutkan bahwa selama berabad-abad lamanya, mayoritas orang Yahudi hidup tersebar di berbagai negara di seluruh dunia. Namun ikatan batin dan ikatan kebangsaan yang tercermin dalam peribadatan dan kesusasteraan secara terus menerus menghubungkan komunitas-komunitas Yahudi dengan tanah leluhur mereka. Setelah berabad-abad terpuruk dan terabaikan, Zion kembali bersinar sekali lagi dengan adanya kenaikan yang besar pada jumlah penduduk Yahudi dalam waktu 100 tahun terahir. Mereka juga meraih kemerdekaannya di tahun 1948. Secara umum, mereka mengganggap Zionisme adalan Gerakan Kemerdekaan Nasional bangsa Yahudi.

Yahuda al-Kalai (1798-1878) adalah tokoh Yahudi pertama yang melemparkan gagasan untuk mendirikan sebuah negara yahudi di Palestina. Gagasan itu didukung oleh Izvi Hirsch Kalischer (1795-1874) melalui bukunya yang ditulis dalam bahasa Ibrani ‘Derishat Zion’ (1826) buku itu berisi studi tentang kemungkinan mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.

Kemudian disusul oleh tulisan Moses Hess dalam bahasa Jerman, berjudul ‘Roma und Jerusalem’ (1862) yang memuat pemikiran tentang solusi “masalah Yahudi” di Eropa dengan cara mendorong migrasi orang Yahudi ke Palestina. Menurutt Hess, kehadiran bangsa Yahudi di Palestina akan turut membantu memikul “misi orang suci kulit putih untuk mengadabkan bangsa-bangsa Asia yang masih primitif dan memperkenalkan peradaban Barat kepada mereka”. Buku ini memuat pemikiran awal kerja-sama konspirasi Yahudi dengan Barat-Kristen menghadapi bangsa-bangsa Asia pada umumnya dan dunia Islam pada khususnya. Untuk mendukung gagasan itu berdirilah sebuah organisasi mahasiswa Yahudi militan bernama ‘Ahavat Zion’ di St.Petersburg, Rusia tahun 1818. organisasi itu menyatakan bahwa, “setiap anak Israel mengakui bahwa tidak akan ada penyelamatan bagi Israel, kecuali mendirikan pemerintahan sendiri di Tanah Israel (Erzt Israel)

Gagasan tentang gerakan Zionisme, yaitu suatu gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina, mulai memperlihatkan konsepnya yang jelas dalam buku ‘Der Judenstaat’ (1896) yang ditulis oleh seorang tokoh Yahudi, yang kemudian dipandang sebagai Bapak Zionisme, Theodore Herzl (1860-1904).

Sementara Konsepsi tentang wilayah dan batas-batas negara Israel didasarkan pada Kitab Taurat. Berdasarkan Taurat, wilayah Israel luasnya “dari sungai Nil sampai sungai Tigris”. Kira-kira mendekati kekuasaan Emporium Assyria (sekitar 640 Sebelum Masehi) pada zaman dulu. Dengan luas wilayah sekarang, mereka baru menguasai tidak sampai seperenambelas tanah yang dijanjikan itu.

Sejarah mencatat, Penduduk Arab-Palestina merupakan mayoritas penduduk sampai dengan terbentuknya Israel sebagai sebuah negara Yahudi pada tahu 1948. Negara Israel yang dicita-citakan oleh Thedore Herzl hanya akan dapat terwujud dengan cara menghapus hak-hak kaum mayoritas, atau membuat kaum Yahudi menjadi mayoritas melalui imigrasi, atau mengurangi jumlah penduduk Arab di Palestina melalui cara pembersihan etnik. Tidak ada cara lain, dan tidak mungkin membentuk sebuah negara Yahudi, kecuai dengan cara di luar prosedur demokratik tadi.

Pengusiran penduduk Arab-Palestina merupakan keharusan yang mengalir dari logika Zionisme. Menurut buku MA Maulani, Thedore Herzl menuliskannya dalam buku harian,
“Kami harus mencoba mengeluarkan kaum tidak berduit (baca: Palestina) dari perbatasan dengan cara menyediakan pekerjaan di negara-negara tetangga, dan bersamaan dengan itu mencegah mereka memperoleh lapangan kerja di negeri kami. Kedua proses, baik penghapusan kepemilikan dan pemindahan kaum miskin itu, harus dikerjakan dengan kehati-hatian dan kewaspadaan”.

Fakta yang terlihat, pengusiran secara konsisten memang terus dilakukan oleh kaum Zionis terhadap bangsa Arab yang mendiami wilayah Palestina.

Kesimpulan yang terlihat adalah kaum Zionis mendirikan negara Yahudi mengacu pada dua sasaran yang bersifat saling melengkapi dan sekaligus mutlak, yaitu:

1. mendapatkan sebuah tanah air.
2. menggantikan penduduk mayoritas Arab-Palestina, baik dengan cara tidak mengakui hak-hak mereka, mengatasi jumlah mereka, atau mengusir mereka dengan cara apapun.

Meskipun Theodore Herzls dan kaum Zionis lainnya menjanjikan bahwa orang Yahudi dan Arab-Palestina akan hidup berdampingan secara damai dan bahagia, namun mustahil menjalankan kebijakan itu jika yang mayoritas penduduk masih Arab Palestina. Kaum pendahulu Zionis menempuh beberapa strategi untuk menjadikan Negara Yahudi:
1. Melalui imigrasi orang Yahudi; pada saat awal itu banyak kaum Zionis dan para pendukungnya yang sungguh-sunguh percaya bahwa imigrasi orang Yahudi dalam jumlah besar akan dapat dalam waktu singkat memecahkan “masalah Palestina” dengann membangun masyarakat Yahudi sebagai mayoritas
2. Yang lain meyakini, bilamana sejumlah petani dan buruh-buruh Arab-Palestina ditutup kesempatan kerjanya, maka hasilnya akan memaksa orang Arab-Palestina bermigrasi meninggalkan Palestina.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah semakin terdesaknya kaum Arab Palestina. Cara-cara kekerasan terus dilakukan untuk menekan jumlah orang Arab di tanah mereka sekaligus semakin memperluas wilayah teritori Yahudi. Yang terbaru dan cukup menyita perhatian dunia adalah soal invasi Israel di jalur Gazza awal tahun 2009 ini. Dunia terutama negara-negara muslim termasuk Indonesia mengutuk keras tindakan itu. Israel mengklaim tindakannya sebagai sebuah upaya untuk mempertahankan diri dari tindakan kelompok Hamas yang dianggap teroris. Tapi mayoritas yang jadi korban aksi Israel justru kaum sipil yang tidak tahu apa-apa. Misil-misil Israel terus membombardir pemukiman-pemukiman warga di Gazza.

Sebuah surat rahasia milik seorang pria bernama Albert pike yang dikirim kepada rekannya Giuiseppe Mazzini pada tanggal 15 Agustus 1871 menyebutkan, Perang Dunia ke-3 akan terjadi pada awal abad ke21 ini. Masalah akan berawal dari konflik antara Israel dengan Palestina. Konflik itu sendiri direncanakan akan meluas ke seluruh dunia. Sama halnya saat terjadi perang dunia I dan II. Ini bukan ramalan, tapi sebuah skenario besar yang sengaja dirancang oleh kaum zionis. Robert Pike sendiri merupakan 'The Souvereign Grand Commander of the Ancient and Accepted Scottish Rite of Freemasonry' atau tokoh puncak “Freemasonry" (sebuah ordo kaum Qabalis/ Zionis) di Amerika Serikat pada zamannya.

Amerika serikat yang sering dianggap sebagai polisi dunia, bukannya tidak tahu tentang skenario Israel untuk menghabisi kaum Arab. Tapi mereka sepertinya tutup mata saja. Bayangkan, kejadian yang sama dilakukan Irak saat menginvasi negeri kecil tapi kaya, Kuwait tahun 1991 lalu..

Saya punya beberapa analisa tentang hal ini :

1. Israel punya posisi bargaining/ tawar yang tinggi di mata Amerika Serikat. Kenapa? Israel menguasai ilmu pengetahuan. Bukan hal yang baru lagi mengetahui banyak hasil teknologi dan penemuan-penemuan-penemuan besar dihasilkan oleh kaum Yahudi. Saat ini, banyak juga perusahaan-perusahaan terkemuka di AS yang dikuasai oleh mereka dan itu membuat Amerika banyak diuntungkan. Bukan suatu rahasia juga bahwa diantara ras yang berdomisli di negara adi daya tersebut, ras Yahudi cukup memberikan peranan. Mereka adalah yahudi yang berkewarganegaraan Amerika Serikat. Analisa poin pertama juga didasarkan pada kenyataan bahwa negara Israel mengakui bahwa warga Yahudi yang saat ini masih tersebar di seluruh dunia juga dianggap sebagai warga negara mereka. Mereka punya cita-cta yang sama untuk kembali ke tanah yang dijanjikan seperti yang dipercaya dalam Taurat yang sebenarnya sudah tidak jelas lagi orisinalitasnya.

2. Sejarah awal pendirian negara Amerika Serikat. Erat kaitannya dengan campur tangan orang Yahudi. Awal hubungan orang Yahudi dengan Amerika sudah dimulai sejak pendaratan Christoper Columbus (1451-1506) di Waiting Island, Bahama pada tanggal 12 Oktober 1492. Catatan sejarah menyebutkan tanggal 2 Agustus 1492 lebih dari 300.000 orang Yahudi diusir dari Spanyol. Sehari kemudian, pada tanggal 3 Agustus 1492 Columbus berlayar ke arah barat. Ia juga membawa serta beberapa orang Yahudi. Mereka bukan berstatus sebagai pengungsi, karena impian mualim itu ialah menimbulkan simpati pada beberapa orang Yahudi yang berpengaruh jauh-jauh hari sebelumnya. Columbus sendiri menceritakan bahwa ia banyak mempunyai sahabat orang Yahudi. Surat pertama yang ditulisnya secara sangat mendetil tentang penemuannya di Benua Baru, dikirimkannya kepada seorang Yahudi. Kiprah Yahudi di Amerika Serikat semakin jelas saat ada sikap anti-Semitisme yang luas di negara-negara Eropa Timur pada akhir abad ke-19. kemudian terjadi migrasi besar-besaran kaum Yahudi ke Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, dan Australia. Pada tahun 1880 jumlah migran Yahudi ke Amerika Serikat mencapai 250.000 jiwa. Pada akhir PD I, angka itu membengkak jadi 40 juta jiwa. Kiprah mereka di negeri paman sam itu semakin nyata. Sekarang banyak kelompok Yahudi yang menduduki posisi penting dalam perekonomian, termasuk di pemerintahan. Sebagai Negara adi daya saat ini, Amerika Serikat sebenarnya merupakan negara bayangan bangsa Yahudi. Sekarang, mereka sebenarnya sudah mengendalikan dunia dari “benua baru” tersebut. Langkah berikutnya adalah memindahkan pusat pengendalian tersebut ke “tanah yang dijanjikan” pada mereka. Walalluhu’alam.. (bintoro suryo/ berbagai sumber).

Menyongsong , Tahun Kerja Keras

Tahun Kerbau 2009, Tahun Kemanusiaan dan Kehormatan

Banyak kalangan memprediksi tahun 2009 sebagai tahunnya krisis global mencapai klimaks di dunia. Dalam kepercayaan Tionghoa, tahun 2009 jatuh pada shio kerbau. Beberapa pengalaman dalam tahun kerbau di Indonesia, situasi biasanya tidak menentu.

Seperti tahun 1997 yang identik sebagai tahun krisis moneter atau tahun 1973 menjadi titik awal terjadinya peristiwa Malari. Tapi bagi yang optimis, tahun Kerbau yang juga dikenal sebagai tahun kerja keras adalah tahunnya kehormatan.

Tahun 1997 merupakan Tahun Kerbau Api. Adapun Tahun Kerbau Kayu pada 1985 telah terjadi peristiwa devaluasi. Begitu juga tahun 1973 Tahun Kerbau Air yang menjadi titik awal terjadinya peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari). Peristiwa besar lainnya terjadi di Tahun Kerbau Metal Besar (1961) yaitu ada peristiwa Tri Komando Rakyat (Trikora).

”Tahun Kerbau boleh disebut Tahun Kemanusiaan dan Kehormatan yang sangat dalam,” ujar Bernard Pan Wang Qi, pakar Fengshui dan I-Ching di Batam.

Secara makro kehidupan di bumi mendapat kesempatan untuk pemulihan dan perbaikan atas kehancuran dan kemerosotan kehidupan yang sudah terjadi di semua sektor. Secara mikro bagi mereka yang hidup penuh dengan ketekunan dan kerja keras namun kurang beruntung akan mendapatkan penghargaan kemajuan dalam hidupnya. Dan juga bagi mereka yang tidak jujur dan tekun tetapi mau merubah diri menjadi jujur dan bekerja keras juga akan mendapat kesempatan akan perubahan. Namun jika tidak dapat merubah diri maka akan mengalami kehancuran di tahun Kerbau Tanah 2009 ini.

Kalau ditahun lalu (Tahun Tikus), orang yang jujur dan tekun ada yang sampai tidak mendapatkan apa-apa, bahkan justru orang yang penuh kecuranganlah yang jadi mendapatkan penghargaan (naik jabatan). Maka di Tahun Kerbau ini, hal itu tidak akan terjadi lagi. Hanya orang-orang yang jujur dan tekunlah yang mendapatkan hasil yang baik.

Berdasarkan I-Ching, ilmu Cina kuno tentang kebijakan perubahan (buku pegangan bagi Confusius dan Laotsu sejak 6000 tahun yang lalu) Tahun Kerbau 2009 adalah Tahun Kehormatan dan Kemanusiaan yang sangat dalam. Di dalam tahun kehormatan seakan-akan hadir seorang hakim yang akan menilai dan menseleksi kehidupan kita sehingga kehidupan akan berubah menjadi lebih bahagia, damai dan harmonis, namun proses perubahan tersebut jelas tidak stabil. ”Sebab itulah terkadang tahun kerbau disebut tahun kehancuran, seperti tahun kerbau 1997 krisis moneter, tahun kerbau lainnya pada1985 terjadi devaluasi,” ujar Bernard Pan Wang Qi.

Menurut Bernard, ada dua elemen yang mempengaruhi karakter Tahun Kerbau yaitu elemen langit (Tian Kang) yaitu Ji (Yin Earth) dan elemen Bumi (Tie Che) yaitu Chou (Yin Earth). Ji merupakan elemen yin earth/tanah kecil yang mengandung air, metal dan api, dan membawa sifat lemah dan butuh perawatan untuk menstabilkan kondisi agar menjadi tanah yang subur.

Sedangkan Chou (kerbau) juga merupakan elemen yin earth/tanah kecil yang mengandung air, metal dan tanah yang menghasilkan metal, yang juga membawa sifat ego, pandangan lurus, kurang toleransi, tidak stabil dan menyukai keadilan.

Kondisi di tahun kerbau 2009, ibarat sebuah lahan pertanian yang masih kosong. Siapapun yang ingin mendapatkan hasil pertanian harus memulainya dengan menggarap lahan pertanian dengan tekun dan bekerja keras. Dan harus diingat sewaktu membajak lahan dengan kerbau harus berurut, tekun dan berjalan maju, tidak boleh memotong jalan ataupun berbelok seenaknya karena lahannya akan berantakan.

Lalu setelah menggarap dan merawat lahan pertanian selama berbulan-bulan, barulah akan memanen dan mendapatkan hasilnya. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak mau menggarap lahan dengan bekerja keras dan mengikuti cara tersebut tidak akan memperoleh hasil apa-apa.

”Lahan pertanian, kalau kebanyakan air bisa banjir, kalau kena panas akan bagus. Tapi kalau terlalu panas, tanah pertaniannya akan kekeringan. Jadi boleh dikatakan Tahun Kerbau, tahun kehancuran tanpa toleransi bagi yang tidak mau bekerja keras, tidak jujur dan tidak tekun, tetapi juga dapat dikatakan tahun kehormatan bagi yang mau bekerja keras, jujur dan tekun,” ujar Bernard

Beberapa pengalaman dalam tahun kerbau di Indonesia, situasi biasanya tidak menentu. Seperti Tahun Kerbau Api pada tahun1997 yang identik sebagai tahun krisis moneter. Saat itu terjadi pergolakan di negeri ini baik bidang politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan.

Demikian juga pada tahun Kerbau Kayu pada tahun 1985. Di 1985 menjadi sebuah periode berat karena begitu banyak bencana. Mulai dari bom (Bom meledak di Candi Borobudur), kebakaran, teror, gempa dan kelaparan. Di tahun itu terjadi devaluasi yang tajam dan berimbas pada upah kerja, tabungan dan harga barang – barang serta jasa. Ini juga mengakibatkan naiknya nilai dari utang jangka pendek, yang didenominasikan dalam dolar AS. Saat itu ekonomi lesu, dan PHK pun tak terelakkan. Akibatnya, makin banyak penganggur yang bergentayangan.

Di Tahun Kerbau Air pada tahun 1973, tepatnya sejak pertengahan tahun 1973 banyak terjadi tuntutan-tuntutan oleh kaum muda hingga puncaknya pada tanggal 15 Januari 1974 terjadi demonstrasi mahasiswa dan akhirnya pecah menjadi kerusuhan massa (kerusuhan sosial) di Jakarta. Peristiwa tersebut kemudian dikenal sebagai Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari).

Di Tahun Kerbau Metal Besar (1961), ditetapkan Trikora(Tri Komando Rakyat) oleh Ir Soekarno. Isi Trikora sebagai berikut satu Gagalkan pembentukan negara Boneka Papua buatan Kolonial Belanda.Dua yaitu Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia dan tiga bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan Tanah Air dan Bangsa Indonesia. ‘’Di tahun-tahun Kerbau suka ada peristiwa besar,” Ujar Bernard

Menurut Bernard, dari pengaruh kondisi yang terjadi dan pengaruh kombinasi elemen di tahun Kerbau yang menghasilkan logam maka perlu memperhatikan kesehatan mental dan fisik juga karena penyakit yang akan dominan antara lain : Nervous breakdown (mulai dari stress hingga stroke), permasalahan dengan darah dan perut, bahkan memungkinkan terjadi masalah kelaparan. Elemen api yang bisa didapat dari berolahraga dan aktif bekerja dan aktif dalam pergaulan dapat menstabilkan siklus elemen tubuh dan dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut.

Di tahun Kerbau 2009, penyakit yang dominan stress, permasalahan dengan darah dan perut. Untuk stress misalnya itu karena pada faktanya di 2009 orang-orang akan menghadapi situasi kehidupan yang pelik akibat krisis global. Sedangkan permasalahan perut, bisa jadi karena terlalu sibuk sampai lupa makan atau dikarenakan makanan yang disantap tidak terjamin gizinya karena kondisi ekonominya menurun.

Menurut Bernard api yg berperan dan logam yang dihasilkan serta tumbuhan yang tumbuh dari elemen tanah tahun kerbau juga sangat mempengaruhi. Biidang usaha yang akan bagus di tahun Kerbau Tanah (2009) yaitu seperti Bisnis hiburan/even organizer, pakaian, media cetak, pendidikan dan penerbangan. Sedangkan bidang usaha yang hanya dapat bertahan atau sedikit merugi yaitu contohnya properti, perhotelan, pertambangan. Adapun bidang usaha dapat jatuh yaitu contohnya transportasi, trading, minuman, money changer, perkapalan dan lainnya.

Untuk itu disarankan buatlah planning/rencana yg matang pada saat sekarang hingga awal bulan dan persiapkan kondisi untuk bertahan dengan stabil, serta jangan berinvestasi. Kemudian jalankan dan lakukan dengan jujur dan tekun dan pandang ke depan.

Gambaran secara garis besarnya di Tahun Kerbau, kondisinya cenderung buruk, namun lebih stabil dari tahun Tikus 2008. Meski demikian, dampak pada sisi kehidupan masyarakat akan sangat bervariasi. Dilihat dari karakternya, Tahun Kerbau ini punya kecenderungan sebagai tahun yang punya putaran roda kehidupan yang cepat. Mereka yang hidup di atas bisa langsung di bawah. Begitupun sebaliknya.

”Sebagai contoh di tahun 2007, meski terjadi pergolakan segala bidang mulai dari politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan akibat krisis moneter. Saat itu, ada orang yang kaya mendadak miskin, begitu sebaliknya banyak juga orang yang mendadak kaya,” ujar Bernard.

Hal lain yang mesti diingat adalah tidak semua mereka yang jatuh adalah buruk. ”Salah satunya di tahun 1997. Mereka yang terkena PHK, lalu jadi pengangguran. Itu tidak bisa selalu dibilang buruk. Justru karena di PHK, lalu dia berpikir keras untuk membuka usaha. Ia dengan tekun dan bekerja keras menjalankan usahanya. Hasil akhirnya mereka jadi berhasil dan sukses sebagai pebisnis baru,” ujarnya.

Contoh lainnya pada tahun 1985. Saat itu ekonomi lesu, dan PHK pun tak terelakkan. Akibatnya, makin banyak penganggur bergentayangan. Disaat itu juga, cukup banyak yang ulet dan terjun ke sektor informal: menjadi pedagang kaki lima atau membuka bengkel motor. Di antara mereka pastinya ada yang menjadi sukses.

Gambaran secara garis besarnya di Tahun Kerbau, kondisinya cenderung buruk. Meski demikian, dampak pada sisi kehidupan masyarakat akan sangat bervariasi. Dilihat dari karakternya, Tahun Kerbau ini berdasarkan I Ching merupakan tahun dengan putaran roda kehidupan cukup cepat dan kuat. Mereka yang hidup di atas bisa langsung di bawah. Begitupun sebaliknya. ”Para spekulan akan hancur, tidak mungkin mereka kaya tanpa kerja keras. Tahun Kerbau akan membawa satu kehormatan,” ujarnya.

Sebagai tahun Kehormatan yang sangat dalam. Siapapun yang jujur dan tekun usahanya maka tetap akan mendapatkan hasil yang baik. Sebaliknya, mereka yang penuh kecurangan akan mendapatkan marabahaya. Saat ini, Tahun Tikus akan segera berakhir. Pada 26 Januari 2009, kita akan memasuki Tahun Kerbau Tanah dalam kalender China. Berdasarkan analisa Bernard, di 2009, diprediksi Tahun Kerbau Tanah secara garis besarnya buruk tetapi jauh lebih stabil dibanding tahun Tikus 2006

Selama 12 bulan di Tahun Kerbau, kondisinya berbeda-beda sesuai empat massa yaitu pertama massa untuk periode Januari –April merupakan musim semi, kedua massa dalam periode Mei –July disebut musim panas, ketiga massa periode Agustus-Oktober disebut musim gugur dan massa dalam periode November-Januari 2010 disebut musim dingin.

Ke empat massa tersebut, masing-masing punya prediksi kondisi yang berbeda. Untuk 3 bulan antara Februari –April kondisinya cenderung lemah baik ekonomi, politik dan social kemasyarakatan. Dalam periode Mei-Juli cenderung kuat di segala bidangnya. Sedangkan pada Agustus-Oktober diprediksi kondisinya keropos/rentan hancur dan kondisi pada November –Januari 2010 diprediksi kondisinya terburuk dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Lebih dalam Bernard menjelaskan kondisi lemah selama Februari-April ini terlihat dari banyaknya kekhawatiran baik mereka yang bergelut dalam bisnis, politik, dan social kemasyarakatan. ”Pelaku bisnis masih banyak yang ragu-ragu dalam menjalankan bisnisnya ke depan di tengah krisis global ini,” ujar Bernard.

Kondisi lemah di awal tahun Kerbau juga digambarkan adanya peninjauan ulang oleh pemerintah terkait kebijakan NPWP dan Sunset Policy untuk menyelamatkan perekonomian Negara. ”Ternyata pelaksanaan kebijakan di masyarakat tidak semudah itu bisa diselesaikan, apalagi dalam tempo singkat,” ujar Bernard.

Prediksi sosial kemasyarakatan yang kondisinya lemah juga terjadi akibat dari terjadinya krisis global.

Bernard menyarankan untuk menyikapi masa februari-April yang diprediksi kondisinya lemah, setiap individu masyarakat yang terpuruk seperti korban PHK yang terpenting adalah jangan menoleh ke belakang dan harus tetap semangat menatap ke depan.

Sedangkan para pelaku bisnis harus punya perencanaan yang bagus di awal tahun Kerbau, termasuk meluruskan bisnis menyimpang ke bisnis yang lurus. ”Di Tahun Kerbau lebih baik merapikan bisnis yang telah ada dibandingkan berinvestasi ke bisnis baru,” ujarnya.

Di awal tahun Kerbau, pasangan yang merencanakan akan menikah disarankan untuk menunda pernikahan terkecuali bagi pasangan dengan kualitas hubungan yang sangat bagus. ”Pasangan yang kualitas hubungannya tidak sempurna, jika tetap menikah tidak akan bisa bertahan di Tahan Kerbau,” ujarnya, Berdasarkan I Ching tahun Kerbau itu memang kurang bagus untuk memulai kehidupan oleh pasangan-pasangan baru. karena Tahun Kerbau itu tahun kesepian. ”Bagi pasangan yang sudah punya perencanaan akan menikah, sebaiknya dipercepat pernikahaannya sebelum masuk di Tahun Kerbau Tanah, 26 Januari mendatang,” saran Bernard.

Khusus sosial kemasyarakatan, kata Bernard setiap individu jangan macam-macam dan bertindak curang di Tahun Kerbau. Pasalnya Tahun Kerbau ini ada sebuah keadilan, mereka yang melakukan kecurangan akan langsung dapat hukuman.

Prediksi selanjutnya adalah kondisi pada Mei-Juli yang diprediksi kondisinya kuat. Kekhawatiran dan keragu-raguan akan hilang begitu memasuki bulan Mei-Juli. ‘’Semua bidang akan berjalan baik. Bahkan semua pihak akan aman, baik mereka yang hidup jujur maupun yang hidup penuh kecurangan. Mei-Juli tergolong masa aman bagi semuanya,” ujarnya.

Adapun pada Agustus-Oktober diprediski kondisinya digambarkan keropos/rentan mudah hancur. Keropos yang digambarkan di Agustus-Oktober di Tahun Kerbau ini merupakan dampak dari perencanaan yang kurang bagus di awal tahun. Keropos/rentan yang digambarkan di Tahun Kerbau adalah adanya gejolak bisnis yang dijalankan tidak berhasil. Tapi khusus bagi mereka pebisnis yang telah punya perencanaan bagus di awal Tahun Kerbau, tidak akan mengalamin penurunan omset bisnis,

Demikian juga bidang politik yang mengalami pergolakan termasuk pergolakan dalam hubungan social kemasyarakatan. Di masa Agustus –Oktober diprediksi banyak terjadi keretakan dengan rekan bisnis, keretakan dalam hubungan teman. Di masa keropos (agustus-oktober) pasangan yang awal tahun menikah namun hubungannya tidak sempurna, di masa inilah mereka mengalami ketidak harmonisan.

Bernard mengatakan kondisi keropos di masa ini tetap masih bisa disikapi dengan menghindari kekerasan dalam kehidupan sosial. ”Jangan menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan. Jika itu tetap dilakukan semuanya hancur. Kalau ada pertikaian jika dibutuhkan mengalah saja atau dihindari,” ujarnya.

Mereka yang berbisnis namun belum bisa dapat keuntungan. Harus sedikit bersabar dan tetap menjalankan bisnisnya. ”Asal bisnisnya mampu berjalan, bagusnya terus dijalankan saja, itu lebih bagus dibandingkan melakukan ekspansi bisnis,” ujarnya.

Pada bulan November-Januari 2010, kondisinya diprediksi paling terburuk dibanding bulan-bulan sebelum di Tahun Kerbau. Di masa ini, siapa yang tidak lurus dan tidak tekun akan hancur dan tidak mendapatkan apa-apa. ”Mereka yang dalam perjalanan hidupnya tidak jujur, kurang tekun akan jatuh,” ujar Bernard.

Bernard mengatakan bagi mereka yang merencanakan pindah ke luar kota, baik itu karena dipindahtugaskan perusahaan atau karena alasan lainnya. Di Tahun Kerbau 2009 ini merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Perpindahan keluar kota ini diibaratkan sebuah kesemptan untuk mendapatkan perubahan/kemajuan dalam hidupnya. Sebab ini seperti sinyal mendapatkan kehormatan untuk mendapatkan perubahan dalam hidupnya karena telah jujur dalam hidup, tekun dan bekerja keras pada tahun-tahun sebelumnya.

Khusus untuk peruntungan setiap orang pada tahun Kerbau 2009 dapat dilihat secara global dari perhitungan tahun kelahiran, tetapi lebih tetap dalam prediksinna jika diperhitungan dengan elemen diri secara menyeluruh yang dapat dilihat dari perhitungan 4 pilar yaitu berdasarkan tahun, bulan, hari dan jam kelahiran.

Berdasarkan perhitungan tahun kelahiran, di Tahun Kerbau Tanah(2009) mereka yang bershio tikus peruntungannya sedang, Shio kerbau (sedang), Shio Harimau (kurang bagus) dan Shio Kelinci (sedang). Adapun Shio Naga peruntungannya kurang bagus, shio ular (bagus), shio kuda kurang bagus, shio kambing (kurang bagus), shio monet (sedang), shio ayam (bagus), shio anjing (sedang) dan shio Babi (sedang).

Para pebisnis di Batam juga telah bersiap diri di tahun Kerbau 2009. Salah satunya Bos Why Not (pusat belanja tas impor di depan Hypermart Nagoya Hill, Erik. ”Seberapa besar keberhasilan bisnis yang kita jalankan tergantung seberapa kuat kita berusaha. Kalau kita tidak berusaha dengan keras dan tekun, hasilnya tak seberapa, apalagi kondisi sekarang sedang krisis,” ujar Erik.

Pebisnis lain Yusi Ceung, pemilik Batam Promo even Organizer. Ia juga telah bersiap diri untuk menghadapi tahun Kerbau di 2009. ”Kerbau itu pekerja keras, jadi kita harus lebih bekerja keras di tahun 2009. Karena tantangannya lebih besar,’’ ujarnya.***

Di 2009, Yusi telah membuat perencanaan. ‘’Ada 8 iven nasional yang akan kami tangani dan 11 iven lokal yang berlangsung di beberapa mall, yaitu di Top 100 Penuin, Mega Mall Batam Centre, BCS Mall, Nagoya Hill dan lainnya,’’ katanya. (andriani susilawati)

Jalan Kaki, Masak Sendiri, Sekamar Bertiga

Cara Pekerja Menyiasati Hidup di Tengah Krisis

Krisis ekonomi global yang episentrumnya berada di Amerika Serikat, getarannya kini mulai terasa ke Batam. Sejumlah industri mengalami penurunan order. Pekerja kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan tambahan lewat uang lembur. Mereka harus memperbanyak jurus mengalahkan tekanan hidup yang kian berat.

Baru sebulan ini Dwi Handayani, pekerja PT Sun Creation Indonesia, di Kawasan Industri Tunas Batam Centre menerima upah Rp990 ribu. Padahal dua bulan lalu dan bulan-bulan sebelumnya, Dwi bisa mendapatkan penghasilan sampai Rp2 juta setiap bulannya.

‘’Itulah, gara-gara krisis. Sekarang jadi tidak ada lembur lagi. Desember ini hanya terima gaji Rp990 ribu,’’ ujar Dwi.

Satu bulan terakhir ini Dwi masuk kerja pukul 08.00-17.00 WIB jika kebagian shift pagi. Kalau dapat shift malam, Dwi masuk kerja pukul 08.00 WIb dan baru pulang jam lima pagi. Beda dengan sebelum krisis terjadi, waktu kerja kadang bisa melebihi dari jadwal kerja yang biasanya.

Terasa pahit, di tengah harga-harga kebutuhan yang serba meningkat, justru upah yang diterimanya semakin mengecil, bahkan angkanya tidak sampai separuh dari penghasilannya sebelum krisis terjadi. Dalam hitungan normal, dengan penghasilan senilai upah minimum kota di masa sekarang, untuk memenuhi kebutuhan sendiri selama satu bulan memang serba kurang.

‘’Tapi gimana lagi, Ya dicukup-cukupin,’’ tambahnya.

Dwi tidak sendiri, ada lima temannya yang juga bekerja di PT Sun Creation Indonesia yaitu Elsi, Lusti, Yuli, Berna, Yanti dan bernasib sama dengannya. Mereka pun hidup serba hemat agar bisa tetap mengirim uang ke kampung seperti kebiasaan mereka selama ini.

‘’Kirim ke kampung Rp300 ribu, kalau sebelumnya kirim ke kampung Rp500 ribu,’’ ujarnya.

Segala kebutuhan yang menyedot biaya ditekan habis, mulai dari biaya tempat tinggal, biaya makan hingga transport. Untuk bisa menekan biaya tempat tinggal, Dwi bersama lima temannya memilih mengontrak rumah yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja. Pilihannya jatuh pada perumahan Mediterania, Blok F1 Nomor 26. Rumah tipe 30 dengan dua kamar itu ditinggali enam orang, dengan sistem kontrak per tiga bulan Rp1,8 juta.

‘’Rp1,8 juta itu belum termasuk listrik dan air,’’ ujar Dwi.

Di dalam kamar yang sempit mereka tidur bertiga demi untuk menekan biaya kos.

‘’Satu kasur cukuplah untuk tidur bertiga,’’ katanya.

Dengan cara seperti itu, masing-masing orang hanya mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal Rp100 ribu setiap bulan. Penghematan juga dilakukan dalam pengeluaran makan sehari-hari. Dwi dan Elsi yang masih saudara sepupu itu memilih memasak setiap hari. Begitu juga empat teman mereka. Masing-masing orang punya kompor minyak tanah.

Alhasil di dapur di rumah kontrakan mereka, tampak tiga kompor berderet. Untuk beras, mereka (Dwi dan Elsi) menjatahnya 15 liter per bulan. Untuk lauk pauknya, mereka berdua membeli sayur mayur dengan jatah setiap hari dipatok Rp10 ribu-Rp12 ribu lalu memasaknya sendiri, setiap hari.

”Kami masih saudara sepupu, makanya kami masak berdua,” ujar Dwi.

Jika dulu Dwi dan Elsi bisa makan di luar dan jajan, sekarang saat pergi kerja Dwi bersama teman-temannya lebih memilih membawa bekal makan dari rumah, baik saat bekerja shift malam ataupun shift pagi. Pengeluaran transportasi juga benar-benar ditekan. Bila sebelum krisis Dwi tinggal di Bengkong, sekarang dengan penurunan penghasilan yang drastis jadi memilih kos di dekat perusahaannya tempat bekerja yaitu di Mediterania. Saat pergi kerja, Dwi bersama teman-temannya jalan bersama-sama ke tempat kerjanya di depan perumahan Bida Asri 1.

‘’Jalan paling 15 menit,’’ katanya. Untuk biaya pulsa, diirit Rp20 ribu saja setiap bulan. Dengan kondisi seperti saat ini, Dwi tetap bertekad untuk terus bekerja di perusahaannya dalam beberapa tahun ke depan.

‘’Ya pinginnya sampai uang Jamsostek keluar. Setelah itu mau pulang kampung saja. Ingin ngumpul bareng sama keluarga,’’ tuturnya.

Meski demikian, untuk kepastian ke depannya Dwi sendiri memang belum tahu. ‘’Tapi kalau nanti jodohnya di sini dan takdirnya tetap di Batam, ya berarti saya tinggal di Batam,’’ ujar wanita yang masih lajang ini. Di tengah krisis seperti ini, jangan berharap pekerja PT mendapatkan uang lembur lagi. Justru ancaman besar jadi pengangguran kian menganga, Gara-gara perusahaan mengadakan pengurangan tenaga kerja gara-gara sepi order, imbasnya masa kontrak kerja para pekerjanyapun tidak lagi diperpanjang.

Meski harus berhemat, Dwi lebih beruntung ketimbang Lina. Desember lalu, mantan pekerja di sebuah perusahaan di Kawasan Industri Tunas itu putus kontrak.

‘’Tidak diperpanjang, katanya sih karena perusahaan ada pengurangan pekerja. Jadi yang sudah habis masa kontrak kerjanya tak diperpanjang lagi. Kontrak kerjanya per enam bulan. Kami sekali saja tanda tangan di atas materai pas kontrak pertama, kontrak selanjutnya enggak pakai materai,’’ ujarnya.

Bukan hanya pekerja PT yang mesti berhemat, para pekerja yang bekerja di tenan-tenan pusat perbelanjaan juga harus mengencangkan ikat pinggang. Soalnya sebagian besar mereka menerima upah setara UMK Rp960 ribu, kalaupun ada lembur upahnya jadi Rp1,1 juta. Salah satunya Angga (22), karyawan di Matahari Mega Mall Batam Centre.

Ia memilih kos di GreenLand, yang dinilai cukup dekat dengan Mega Mall. Biar bisa menghemat transport. Untuk menekan biaya kos, ia memilih mengajak temannya untuk tinggal berdua dalam satu kamar.

‘’Sewa kosnya Rp350, karena berdua jadi bayar Rp175 ribu,’’ katanya.

Tidak jarang untuk menekan biaya transpor banyak teman-teman Angga yang memilih pulang berjalan kaki ke GreenLand, tempat mereka kos.

‘’Percuma kalau pulang ke GreenLand naik Angkot. Kalau turunnya di simpang My Mart, tetap jalan juga ke dalamnya (GreenLand), terus kalau ke GreenLandnya naik angkot jurusan Mukakuning, tetap turunnya di halte Batam Pos, terus jalan juga ke GreenLandnya. Ya lebih baik jalan rame-rame, enggak terasa cape kalau rame-rame jalannya, ‘’ujar Disa, penjaga toko Posh Boy, di Mega Mall Batam Centre.

Para pekerja yang ingin menghemat transpor tidak hanya dilakukan dengan cara berjalan. Mereka yang single khususnya yang punya pacar memanfaatkan transportasi antar jemput pacar. Seperti Heni, SPG di salah satu tenan di Mega Mall.

‘’Untuk transport, saya dijemput pacar pakai motor,’’ ujarnya. Dengan cara seperti itu Heni yang kos di Legenda Malaka jadi bisa lebih irit untuk biaya transpot. Sedikit beruntung dengan Leni, SPG di Toko Espresso, di Mega Mall.

Meski berpenghasilan UMK, ia tidak terlalu berat. Pasalnya ia memiliki suami yang punya usaha menjahit pakaian di Bengkong.

‘’Cukuplah,sejak menikah jadi bisa nabung, soalnya untuk makan ada dari suami,’’ ujarnya.

Berbeda ketika Leni bekerja di PT Winindo Citra Buana dan PT Flexus di Mukakuning. ‘’

Dari PT kabur. Habis waktu itu perusahaannya down, gajinya UMK, Kalau sebelumnya sih bagus, kita dapat lembur,’’ ujar Leni mengenang.

Dengan penghasilan UMK, Leni tidak bisa menabung. ‘’Uangnya habis untuk kebutuhan sehari-hari,’’ ujar Leni. (andriani susilawati)

Sampari Entreprise, Peserta Festival Tari Tingkat Dunia


Tak Jadi ke Suriname, Tampil di Batam dan Singapura

Genderang perang antar suku di Papua ditabuh. Mereka saling menghunus panah, menari sambil diiringi alat musik khas Papua, tifa, bambu dan tritan. Kisah perang yang dikemas dalam sendratari ‘Anak Perdamaian’ dimainkan oleh Sampari Entreprise asal Mimika Papua.

SUASANA
atrium Barat di Mega Mall Batam Centre berubah menjadi ramai ketika ada perang antar suku dari Papua pada Jumat (9/1). Tapi perang itu hanya sebuah sendratari yang dibawakan oleh Sampari Entreprise, peserta Festival Tari Tingkat Dunia di Suriname.

Belasan orang berpakaian khas Papua tampil heboh di sendratari berjudul Anak Perdamaian. ”Anak Perdamaian’ ini gambaran masyarakat Papua di masa lalu, banyak perampokan dan pertikaian antar suku sehingga jatuh korban dan terjadi kematian,” ujar Sam Koibur, MC acara yang mengartikan aksi panggung Sampari Entreprise pada ratusan pengunjung Mega Mall.

Kata Sam, ke dua suku yang bertikai itu akhirnya berdamai, setelah ada seorang anak. Anak itu adalah hasil buah cinta sepasang kekasih yang berasal dari dua suku yang berbeda yang menjalin kasih secara sembunyi-sembunyi. ”Itulah anak perdamaian. Sebagai gambaran Papua cinta damai dan aman,” ujar Sam, disambut tepuk tangan ratusan penonton.

Sebenarnya penampilan mereka di batam diluar perencanaan mereka. ”Kami sebenarnya akan tampil di festival tari tingkat dunia di Suriname, ” ujar Sam KoiburKetua rombongan Sampari Entreprise, didampingi istrinya Dr Rosaline Rumaseuw.

Mereka berangkat dari Papua sejak 26 Desember 2006. Setibanya di Jakarta baru mendapatkan informasi festival tari tingkat dunia di Suriname diundur. Dari semula Festival Tari Tingkat Dunia akan diadakan 31 Desember-1 Januari 2009, menjadi diundur ke 31 Januari 2009. ”Karena itu kami tak jadi ke Suriname, soalnya personel Sampari Entreprise sebagian besar berstatus pelajar, mereka harus masuk sekolah pada pertengahan Januari,” ujarnya.

Meski gagal tampil di Suriname, sebanyak 21 orang yang tergabung dalam Sampari Entreprise tak berkecil hati. Mereka akhirnya memutuskan untuk tampil di Jakarta dan tampil di Singapura. Setelah penampilan mereka di Singapura pada 7 Januari lalu dan akan pulang ke Papua, mereka singgah di Batam.

”Di Batam, kami ketemu keluarga-keluarga Papua, kamipun diminta tampil, dan dengan senang kami tampil di Mega Mall ini,” ujarnya. Tidak ada rasa kecewa meski mereka gagal tampil di Festival Tari Tingkat dunia di Suriname. ”Yang pertama kami tanamkan adalah kami bangga sebagai orang Papua. Segala persiapan yang kami buat bukan untuk harus tampil di Suriname, tapi bagaimana ada rasa kebanggaan jadi orang Papua, supaya orang di luar Papua mengenal Papua,” ujarnya.

Namun inti dari penampilan mereka adalah membawa pesan damai. ”Orang Papua cinta damai,” ujar Sam bersemangat. Seperti terlihat dari personel Sampari Entreprise terdiri dari beragam suku yaitu suku Papua, suku jawa, makasar, Manado, Arab, begitu juga dengan agamanya yang berlainan. Ada Protestan, Katolik dan Islam.
”Tapi mereka adalah orang Papua, karena mereka lahir dan besar di Papua,” ujarnya.

Kata Sam, berbicara Papua, sama artinya berbicara kemajemukan. Di Papua ada sekitar 250 suku, dengan 250 bahasa dan budaya yang berbeda. Mereka disatukan dengan bahasa Indonesia. ”Dengan adanya anak perdamaian, dan masuknya pengaruh luar, sekarang Papua aman dan cinta damai. Di Papua toleransinya sangat tinggi,” ujarnya.

Para personel Sampari Entreprise memiliki kemampuan dalam dunia seni. Ada yang punya kemampuan menari, menyanyi dan bermain musik. ”Kami disiapkan oleh pemerintah Kabupaten Mimika yang menjalin kemitraan dengan PT Freeport Indonesia untuk mempromosikan potensi budaya papua ke luar,” ujar Sam. (andriani susilawati)

what’s up!!


Geliat Industri Tahu Tempe di Awal Tahun (2)

Di pasar atau di toko-toko kelontong penjual sayur mayur, harga tahu dibandrol Rp1.000 untuk tiga potong kecil dan Rp1.000 untuk dua potong besar. Sementara untuk satu bungkus tempe harganya Rp1.500. Cukup murah untuk standar harga saat ini di tengah kenaikan tinggi barang-barang sembako. Sebagai alternatif lauk pauk sehari-hari, tempe dan tahu juga bisa diolah menjadi aneka hidangan. Bisa dimasak dengan hanya digoreng, bacem, disayur, bahkan kalau kita mau, tempe juga bisa diolah menjadi burger dan pizza.

Walau punya kadar protein yang hampir sama dengan daging sapi atau ayam, jangan bandingkan harga kedua jenis makanan itu. Jadi, jangan heran juga jika sampai sekarang masih ada orang yang memandang remeh terhadap jenis makanan tahu dan tempe.

Asal diproduksi secara benar, satu potong tahu seberat 75 gram atau 30 gram tempe atau 2,5 sendok kacang-kacangan sebenarnya bisa memiliki kadar 6 gram protein. Selain itu sepotong tempe juga mengandung karbohidrat, lemak, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten serta komponen antibakteri.

Tempe juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Di antaranya bisa menurunkan tekanan darah karena tempe mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan. Tempe yang mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik untuk penderita jantung. Selain itu, kandungan asam lemak jenuh ganda dalam tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.

Tempe bahkan bisa mencegah kanker karena memiliki sifat anti oksidan. Cuma kadar menyehatkan kedua jenis makanan tersebut bisa dirusakkan dengan penggunaan bahan-bahan pengawet. Formalin atau bahan pengawet mayat adalah jenis yang paling sering digunakan. “Harus diakui, memang banyak produsen tahu dan tempe yang menggunakan bahan pengawet dalam pembuatannya,” ujar Purwanto.

Menurut Purwanto, kalau tahunya mau awet dan tahan lebih lama memang tidak ada pilihan lain selain harus diberi pengawet. ‘’Rasanya tidak mungkin kalau mau tahunya tahan, tapi tidak diberi pengawet.,” ujarnya.

Tahu yang tidak diberi bahan pengawet akan cepat rusak. Itu sama artinya tahu-tahu yang tidak terjual menjadi terbuang percuma dan bisa mengakibatkan kerugian bagi produsen tahu. Sebaliknya, tahu yang diberi bahan pengawet bisa lebih tahan lama. Mungkin karena itulah produsen tahu banyak yang nekad menggunakan bahan pengawet, tanpa memikirkan akibat buruk bagi kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Terus, bagaimana membedakan antara tahu yang menggunakan formalin dengan yang tidak? Ini agak gampang-gampang sulit. Ada beberapa ciri yang bisa dikenali. Misalnya, tahu yang berformalin lebih kenyal dan teksturnya lebih keras tapi tidak padat. Selain itu, mengeluarkan bau agak menyengat, bau formalin. Tahu berformalin tidak rusak kalau disimpan sampai tiga hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es.

Memang butuh sikap kehati-hatian lebih untuk memilah bahan makanan yang mengandung pengawet dengan yang tidak menggunakannya. Selain sikap protektif dari diri sendiri, peran pemerintah untuk menertibkan usaha-usaha produksi makanan seperti tahu dan tempe yang bandel memang diperlukan. (andriani susilawati)

Geliat Industri Tahu Tempe di Awal Tahun (1)

Bergairah (Lagi) di Tengah Krisis

Seandainya harga kacang kedelai bisa bertahan di kisaran harga sekarang atau lebih turun lagi, para penggiat usaha produksi tahu dan tempe di Batam mungkin masih bisa tetap tersenyum. Deraan ancaman krisis global yang diprediksi bakal mencapai puncak tahun ini, sedikit bisa dikesampingkan. Asalkan, kacang-kacang kedelai tetap mudah didapat dan harganya tidak melambung lagi.

Kuali besar untuk merebus kedelai, terus mengepul tanda air yang digunakan sudah mendidih. Setiap 15 atau 20 menit sekali, Nanang pemuda berusia 28 tahun mengangkat kedelai-kedelai yang sudah direbusnya untuk diletakkan dalam wadah-wadah peniris. Ia menggunakan saringan besar yang sudah dibuatkan gagang panjang. Saringan itu juga yang digunakan untuk mengaduk-aduk kedelai saat proses perebusan.

Tangan-tangan kekarnya kemudian sibuk mengambil lagi kacang-kacang kedelai dari dalam karung dan dituangkan ke dalam kuali mendidih yang sama. Begitu seterusnya seperti tidak berhenti. Dalam satu hari, pria itu mampu merebus hingga 500 kilogram kedelai untuk diolah sebagai bahan baku tempe dan tahu. Dari dapur di sentra industri kecil milik kakak beradik Anto Wahyudi dan Sutarno inilah ia menghabiskan hari-harinya bekerja sejak beberapa tahun terakhir.

Di bagian lain di dalam bangunan tempat produksi tahu tempe, seorang pria bernama Sularno juga sibuk mengemas kacang kedelai yang sudah diberi ragi ke dalam kantung-kantung plastik. Sudah ratusan kantung yang ia hasilkan sedari pagi bekerja. Ia ditemani dua pekerja lain yang bertugas mencampur kedelai-kedelai yang sudah direbus dengan bahan ragi. Walaupun cuaca saat itu mendung, sesekali Sularno tampak menyeka keringat yang keluar dari tubuh yang tanpa pembalut atas.

Dari luar, bangunan tempat usaha pembuatan tempe dan tahu milik Anto Wahyudi dan Sutarno, kelihatan sama dengan rumah-rumah lain di kampung Belian-Batam centre. Bentuknya permanen dari tembok tapi tidak dicat. Luas tanahnya sekitar 115 meter2. Tapi, ruang dalamnya cuma disekat dua bagian besar dengan tembok setinggi satu meter. Yang satu adalah ruangan untuk memproduksi tempe dan satunya lagi adalah ruangan untuk memproduksi tahu.

Di ruang khusus untuk memproduksi tempe, kondisinya lebih kering dan rapi. Ada rak-rak yang berjejer di tiga penjuru dinding. Rak-rak itu digunakan untuk meletakkan kacang-kacang kedelai yang sudah dikemas dan dicampur ragi. Setiap 4 hari sekali, bungkusan-bungkusan kedelai tersebut sudah berubah jadi tempe dan siap untuk dipasarkan.

Sementara di ruang untuk memproduksi tahu, kondisinya lebih basah dan terasa panas. Maklum, di sana ada mesin penggiling kedelai, beberapa bak untuk pengolahan bubur kedelai, penyaringan ampas tahu serta tungku pembakaran kayu dengan nyala api yang berkobar. Saat itu, pria bernama Muhadi terlihat sibuk menjaga tungku pembakaran kayu. ‘’Apinya harus dijaga tetap besar, supaya uap panas yang dihasilkan banyak,” ujar Muhadi.

Kata Muhadi dalam proses pemasakan bubur kedelai tidak langsung menggunakan api, tapi menggunakan uap dari api yang dihasilkan dari tungku pembakaran kayu. Uap dari tungku perapian itu ditampung dengan seng berbentuk bulat, tepat di bagian atas perapian, lalu disalurkan melalui pipa panjang dengan ujung pipa di kuali besar yang berisi bubur kedelai yang siap dimasak untuk diolah menjadi tahu.

Dua pemuda bernama Iwan dan Danuri, juga kelihatan bersemangat menyaring bubur kedelai dari ampasnya menggunakan kain putih ukuran dua meter. Selanjutnya bubur ukuran besar siap didinginkan dan dipotong-potong oleh rekan mereka yang lain.

Jumlah pekerja yang bekerja di industri rumahan tahu tempe ada empat belas (14 )orang. Mereka direkrut berdasarkan kekerabatan karena berasal dari sebuah kampung yang sama yaitu Pacitan, Jawa Timur. Di Pacitan, sebenarnya mereka bekerja di industri rumahan tahu dan tempe. Tapi upah bekerja di Pacitan jauh lebih kecil. Karena itu merekapun memilih merantau ke Batam karena upahnya lebih besar. ‘’Disini saya punya total penghasilan bersih Rp700 ribu. Uangnya saya kirim ke kampung. Kalau tempat tinggal, makan dan lainnya sudah ditanggung semuanya. Bosnya baik,’’ ujar Muhadi ayah dua anak ini.

Order pesanan yang banyak masuk belakangan ini, membuat mereka tidak boleh bermalas-malasan dalam bekerja. Untuk sekali produksi Tempe misalnya. Para penggiat usaha seperti ini biasanya bisa menghabiskan hingga 250 kg kacang kedelai . Dari jumlah itu, bisa dihasilkan 3500 bungkus tempe yang siap dipasarkan ke berbagai tempat di Batam. Sementara untuk produksi tahu, mereka bisa menghabiskan 250 kg kacang kedelai yang menghasilkan 14000 butir tahu.

Bahan baku kacang kedelai untuk produksi tempe, normalnya dari Senin sampai Jumat menghabiskan 250 kg. Tapi kalau untuk Sabtu dan Minggu, produksinya lebih sedikit. Biasanya cuma sampai menghabiskan 200 kg kacang kedelai untuk tempe. Begitu juga dalam produksi tahu. Pada Sabtu dan Minggu, produksinya menjadi lebih kecil. Untuk tahu, kalau hari Sabtu dan Minggu, produksi cuma 2 kwintal saja.

Kata si pemilik usaha ini Anto Wahyudi, sejak satu bulan terakhir usahanya mulai bergairah lagi. Deraan ancaman badai krisis global yang diprediksi bakal mencapai puncak di tahun ini, sedikit bisa dikesampingkan. Sejak pertengahan Desember tahun kemarin hingga awal tahun ini, harga bahan baku kacang kedelai di pasaran sudah mulai turun lagi.

“Sekarang sudah lumayan bisa bernafas, harga kedelai satu karung ukuran 50 Kg turun jadi Rp310 ribu”, ujar Anto Wahyudi yang hari itu tampil santai dengan baju kaus dan celana pendek warna biru.

Sebelumnya menurut pria ini, harga kacang kedelai bisa mencapai hingga Rp 370 ribu. Itu untuk yang produksi asal Malaysia. Sementara untuk yang kedelai produksi nasional, harganya lebih tinggi lagi. Harga tersebut sempat bertahan selama berbulan-bulan hingga membuat para penggiat usaha kecil sepertinya menjerit.

Beberapa diantara mereka bahkan harus menghentikan produksi sementara waktu. Menurut Anto Wahyudi, harga kedelai saat ini sebenarnya masih cukup tinggi. Tapi tergolong lumayan karena bisa memangkas modal yang dikeluarkan daripada sebelumnya. Imbasnya, ia bisa meningkatkan jumlah produksi lagi. Jika produksinya banyak, untung yang didapatkanpun jadi lebih banyak.
“Biasa, barang kalau sudah naik kemudian turun, penurunannya pasti sedikit-sedikit. Tidak seperti saat kenaikan yang bisa langsung drastis”, ujar Anto Wahyudi. Ia masih cukup optimis harga kedelai di pasaran sekarang bisa kembali turun mendekati harga sebelum kenaikan beberapa bulan lalu.

Anto Wahyudi termasuk penggiat usaha kecil yang tangguh. Ia memulai usahanya di Batam lebih dari 10 tahun lalu. Saat itu krisis moneter dan ekonomi juga sedang melanda Indonesia. Ia mengawalinya dari lokasi ruli di dekat pasar Angkasa Nagoya sekarang ini.

“Tahun 1998 kedelai satu karung ukuran 50 kg harganya Rp 150 ribu”, ujarnya sambil mengingat-ingat awal mula merintis usaha.

Setelah sempat beberapa kali pindah lokasi, ia akhirnya memutuskan untuk mengembangkan usaha produksi tahu dan tempenya dari daerah kampung Belian. Semangat usahanya ternyata menular kepada beberapa tetangga di lingkungan yang baru. Sekarang sudah ada 4 penggiat usaha sejenis yang melakukan produksi dari kampung Belian, Batam Centre. Salah satu penggiat usaha ini, bahkan sudah menjadi produsen tetap yang menyuplai tahu untuk sebuah restoran khusus tahu Sumedang di daerah Seraya.

Tahu tempe yang dihasilkan dipasarkan ke pasar-pasar di daerah Batam Centre seperti ke Pasar Mega Legenda dan Pasar Mitra Raya. Selain itu mereka juga memasarkan tahu dan tempenya ke pasar-pasar di daerah Sagulung dan Pasar Aviari Batuaji. Sebenarnya, Mereka pernah mau mencoba memasarkan tahu dan tempe yang diproduksinya ke pasar di Jodoh dan Nagoya. Tapi ternyata di pasar tersebut sudah ada pemasok tahu dan tempe. ‘’Kami jual tempe dan tahunya ke pedagang-pedagang di pasar yang sudah langganan,” ujar Purwanto.

Selama ini, mereka menjual tempe ke pedagang di pasar –pasar dengan harga Rp900 rupiah per bungkus. Sedangkan untuk tahu berukuran kecil, mereka menjualnya dengan harga Rp250 per buah. Dari total produksi tempe yang mencapai 3.500 bungkus per hari dan harga jual tempe Rp950 per bungkus, maka omset mereka khusus tempe saja bisa mencapai Rp3.3 jutaan setiap hari. Sedangkan untuk tahu dengan total produksi sebanyak 14 ribu buah per hari, maka omset yang bisa didapatkan sebesar Rp3,5 jutaan per hari. Meski demikian, omset penggiat usaha tahu dan tempe akan semakin kecil pada hari Sabtu dan Minggu.

Di akhir pekan produksinya memang jauh lebih kecil dibanding hari biasanya. ”Sabtu dan Minggu pembeli tahu dan tempe menurun, jadi kita kurangi produksinya, supaya tidak rugi banyak. Produksinya disesuaikan dengan permintaan,” ujarnya.

Meski hitungan omset penjualan tempe mencapai Rp3,3 juta per hari dan omset penjualan tahu bisa mencapai Rp3,5 jutaan perhari, tapi sebenarnya itu tidak selalu tercapai. Soalnya ada beberapa hambatan, sehingga omset yang ditargetkan tidak tercapai.

Salah satunya tempe yang dipasok oleh mereka ke pedagang-pedagang di pasar tidak berhasil terjual semua. Bila itu terjadi, biasanya Ia tidak memasok tempe ke pedagang tersebut di hari berikutnya. ‘’Ya kita tunggu sampai tempenya habis, baru besoknya kita pasok tempenya lagi,” ujar Purwanto.

Tempe –tempe yang tidak terjual, lalu membusuk itu tidak masuk dalam perhitungan omset. Selain itu, setiap memproduksi tahu, ternyata tahu yang mereka hasilkan tidak selalu dijual semua. Hanya tahu-tahu yang berpenampilan bagus yang mereka jual. Sedangkan tahu yang rusak tidak dipasarkan.

Faktor lain yang juga bisa menyebabkan omset tidak tercapai adalah kegagalan produksi tahu. Kata Purwanto, untuk membuat tahu,syarat mutlaknya kacang kedelainya harus tua.

Kalau kacang kedelainya masih muda, tahu yang dihasilkannya tidak bisa menggumpal.
Untuk masalah gagal produksi tahu gara-gara bahan baku kedelai muda, mereka-pun belajar dari pengalaman untuk mengatasi masalah itu. Biasanya mereka mengantisipasinya dengan tidak membeli kacang kedelai yang muda. Soalnya kalaupun mereka paksakan memproduksi tahu dari kacang kedelai muda, itu sama artinya akan merugi.

Seperti juga para penggiat ekonomi kerakyatan di tanah air, para pelaku usaha kecil seperti Anto Wahyudi dan Sutarno merupakan kelompok usaha yang terbukti cukup tangguh dalam menghadapi badai krisis.

Anto Wahyudi dan Sutarno mengawali usahanya saat masa krisis moneter dan ekonomi melanda Indonesia 10 tahun lalu. Kini saat usahanya sudah berjalan dan mulai mapan, badai krisis lain siap menggoyang lagi. Tapi, orang-orang seperti Anto Wahyudi sebenarnya tidak begitu peduli dengan persoalan krisis. Asalkan, bahan baku kedelai tetap lancar ada di pasaran dan harganya masih bisa terjangkau modal mereka. Yang penting masih tetap bisa berproduksi. (andriani susilawati)

Thursday, January 1, 2009

Berbagi Jangkauan Bersama Lawan


Andai Konsep MTT diterapkan di Batam...

JUMLAH MENARA milik operator seluler yang ada di Batam sekitar 250 unit. Jika konsep menara telekomunikasi terpadu (MTT) jadi diterapkan, mungkin mereka harus ‘’mengandangkan” seluruh asetnya tersebut. Itu sama dengan investasi senilai Rp500 miliar dengan asumsi pembangunan satu menara menghabiskan dana Rp 2 miliar.

Sudah hampir setahun belakangan, Diah Rahmawati seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja di sebuah perusahaan elektronik di Batamindo resah. Hanya beberapa meter dari lokasi rumahnya di salah satu perumahan di Batam, sebuah menara milik salah satu operator seluler siap berdiri. Pembangunannya memanfaatkan lahan sebuah rumah yang tepat berada di tengah blok perumahannya.

Bangunan lama sudah dibongkar dan menyisakan tanah kosong seluas 112 M2. sebagai gantinya, sekarang sudah berdiri tapak-tapak tower yang nantinya akan menopang menara seluler setinggi lebih kurang 20 meter di atasnya. Diah resah karena rencana keberadaan menara tersebut bisa jadi berbuah petaka. Yang paling ditakutkan adalah menara roboh dan menimpa rumahnya yang dibeli dengan sistem cicilan KPR sejak beberapa tahun lalu. Akal sehat Diah juga tidak bisa terima. Bagaimana bisa lahan yang dulunya sudah berdiri bangunan rumah tinggal, mendadak dirobohkan dan siap berganti jadi menara seluler. Ini jelas bukan bagian dari fasilitas perumahan yang dulu dijanjikan developer kepada calon penghuni saat awal membeli lokasi perumahan itu dulu!

Keresahan bercampur jengkel, bahkan dirasakan Arif, tetangga Diah yang lokasi rumahnya bersebelahan dengan rumah yang sekarang sudah dibongkar tersebut. Pembongkaran beberapa waktu lalu menyebabkan beberapa bagian rumah Arif yang bersebelahan jadi ikut rusak. Belum lagi jika petaka seperti yang ditakutkan Diah terjadi. Keluarga Arif akan jadi orang pertama yang menerima nasib naas tersebut.

Diah, Arif dan puluhan kepala keluarga lain di perumahan itu sekarang memang sedang harap-harap cemas. Perjuangan untuk menolak pembangunan menara seluler di lingkungan tempat tinggal mereka, memang terus gencar dilakukan. Tapi sampai sekarang, belum ada tanda-tanda kejelasan. Pembangunan menara memang berhenti sementara waktu. Tapi tidak ada yang bisa memberi jaminan bahwa penghentiannya akan benar-benar total diberlakukan. Sebagian kalangan ada yang menilai inilah salah satu konsekuensi dari persaingan yang sedemikian sengit di bisnis seluler.

Persaingan antar operator memang sudah tidak bisa dielakkan lagi. Tidak hanya soal tarif dan program promo. Persaingan juga meliputi perluasan area terjangkau (covered area) oleh masing-masing perusahaan operator seluler. Sekarang, konsumen tidak hanya sekedar menuntut tarif yang murah. Tapi juga kehandalan sinyal yang harus didukung dengan area terjangkau yang bagus. Salah satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan menambah jumlah menara-menara BTS dari yang sudah ada saat ini.

Di Batam, Badan Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemko Batam mencatat ada sekitar 250-an unit menara dari 8 perusahaan operator seluler yang beroperasi saat ini dan provider menara. Pembangunannya dilakukan di atas tanah milik sendiri atau dengan sistem sewa. Penempatan menara seluler tersebar di berbagai lokasi. Para operator seluler tidak hanya memanfaatkan menara yang dibangun di atas lahan sendiri atau sewa. Tapi juga sudah memanfaatkan gedung-gedung tinggi, atap ruko atau hotel tanpa tower. Persaingan yang sedemikian ketat, membuat beberapa diantaranya bahkan mengabaikan ketentuan yang berlaku tentang pendirian menara seluler.

Konsep menara bersama yang belakangan digulirkan pemerintah dan rencananya diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT), dinilai bisa jadi obat mujarab untuk mengatasi ancaman ‘hutan menara” di Batam pada masa 20 tahun mendatang. Atau, pembangunannya yang bisa tidak sejalan dengan perencanaan serta estetika sebuah daerah atau kota. Di Batam dengan jumlah menara seluler yang mencapai 250 unit, konsep serupa juga sedang diusulkan untuk realisasinya. Jika wacana menara terpadu jadi diterapkan, rasa was-was orang seperti Diah dan Arif mungkin bisa terjawab. Atau paling tidak, penempatan menara seluler akan jadi lebih tertata.

Peluang pembangunan menara terpadu dengan konsep penanaman menara bersama, dinilai pemerintah akan mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penerimaan pajak, disamping dapat mempertahankan estetika kota. Dari segi pengontrolan, hal itu juga jadi lebih mudah dilakukan termasuk pengontrolan keamanannya. Pemko Batam akan menggali PAD dari retribusi MTT, targetnya Rp3,6 miliar di tahun 2009.

Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Batam, Muramis mengatakan konsep Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT) bahkan sudah mulai diterapkan. Sesuai kajian Otorita Batam dan Pemko Batam, kota ini memerlukan 150 MTT untuk menjangkau area Batam.

‘’Saat ini sudah ada 49 MTT yang dibangun dan sudah bisa digunakan oleh semua operator seluler. Sisanya akan segera dibangun. Satu MTT bisa digunakan oleh 8 provider,’’ ujar Muramis.

Usulan tentang menara bersama sebenarnya juga sudah pernah masuk dalam pembahasan di tingkat legislatif. Anggota Komisi III DPRD Batam, Onward Siahaan mengaku penerapan menara bersama memang sudah seharusnya diterapkan di Batam. ”MTT akan diperdakan sebelum bulan 4 (April-red) di 2009, ‘’ ujar Onward.

Hitung-hitungan Onward, jika Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT) atau menara bersama direalisasikan, hal itu bisa mendatangkan sumber baru bagi PAD Batam. Meski Pemerintah Kota Batam menargetkan PAD retribusi MTT sekitar Rp3,6 miliar di tahun 2009, tapi kata Onward potensi PAD dari retribusi MTT diprediksi jauh lebih besar. ‘’Kalau dari perhitungan, minimal Rp15 miliar yang bisa masuk ke kas daerah tiap tahunnya dari retribusi MTT. Satu MTT nantinya bisa dipakai 10 provider dan setiap provider yang ingin masuk ke MTT harus bayar,’’ kata Onward.

Sementara bagi operator seluler, pemerintah memandang mereka akan mendapatkan area terjangkau yang diinginkan dengan lebih cepat dan efektif. Operator tidak lagi dipermasalahkan dalam pembangunan jaringan. Tetapi bersaing di kualitas produk dan servis. Operator seluler juga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya investasi yang lebih besar dan mengurangi biaya operasi per menara karena dioperasikan secara bersama. Harapan akhirnya ada nilai positif yang bisa dinikmati konsumen, yakni penurunan tarif telepon serta layanan multimedia lainnya.

Soal menara bersama, Regional Sales Operation Manager (RSOM) PT Excelcomindo Pratama Tbk area Kepulauan Riau, Alex Burnama punya pemikiran sendiri. Menurut Alex, Penerapan menara bersama harus dilihat dari beberapa perspektif. Perspektif pertama, harus dilihat dari kepentingan masyarakatnya. Sejauh memberikan manfaat kepada masyarakat, ia mengaku setuju. Perspektif kedua, tentu harus dilihat dari sisi strategi bisnis masing-masing Operator. Apakah posisi Menara Bersama akan memberikan daya jangkau dan kualitas yang baik untuk performa jaringan, atau malah sebaliknya. Sementara perspektif ketiga adalah soal efisiensi. Sejauh memberikan efisiensi bagi Operator dan penyelenggara Menara Bersama, kemungkinan tawaran menara bersama akan disetujui.

Untuk saat ini, PT Excelcomindo Pratama Tbk sebenarnya sudah tidak mengelola sendiri menara untuk BTS mereka. Dari 164 BTS yang tersebar di seluruh Kepri, 10 yang berada di Batam sudah ditempatkan di menara bersama punya pihak ketiga pengelola menara seluler. Sisanya yang sekitar 90 %, dijual ke perusahaan baru dan XL memanfaatkannya dengan sistem sewa.

Dengan jumlah BTS yang dimiliki XL saat ini, 80 % wilayah di Kepulauan Riau sudah terjangkau jaringan mereka. Tahun 2009, XL bahkan berencana memperluas jaringan di Kabupaten Anambas (Matak dan Tarempa), Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Untuk Batam dan Bintan, 95 persen sudah dijangkau dengan baik oleh jaringan mereka. Target mereka, semua kecamatan di Kepulauan Riau bisa dijangkau jaringan XL dengan kualitas jaringan yang baik.

‘’Jika penerapan menara bersama direalisasikan, pemerintah juga harus mengakomodir strategi bisnis masing-masing operator seluler,’’ ujarnya.

Di lain pihak, Head of Branch Indosat Batam Harris Purwanto mengatakan, Indosat sebagai perusahaan publik mendukung semua aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat ataupun daerah. Termasuk wacana menara bersama dan realisasi penerapannya di Batam. ‘’Tapi Kami akan memberikan masukan-masukan jika diperlukan,’’ ujarnya.

Sebab, dalam penerapan menara bersama perlu kajian mendalam karena dampaknya sangat besar. ”Terutama dampak pada pelanggan dan masyarakat pengguna seluler. Dengan 150 MTT di Batam itu apakah sudah bisa menjangkau semuanya. Apakah lokasi titik MTT itu sudah sesuai. Sebab semakin padat penduduk, biasanya akan makin banyak BTS,’’ ujar Harris.

Jumlah BTS dan dimana lokasi titik BTS merupakan hal yang sangat penting terkait dengan kualitas layanan jaringan oleh operator seluler. Menurut Harris, jika lokasi MTT tidak sesuai, otomatis sinyal jadi kurang bagus. Imbasnya masyarakat pun jadi terganggu komunikasi dan pihak operator seluler berkenaan langsung dengan kualitas jaringannya menjadi kurang baik.

Lebih jauh Harris mengungkapkan, penggunaan menara bersama oleh beberapa operator seluler dalam satu menara secara teknis tidak gampang. Soalnya akan berpengaruh pada kualitas layanan dan luas area yang bisa dijangkau oleh operator seluler. Ambil contoh BTS operator seluler A yang posisinya di atas dan operator seluler B yang diletakkan di tengah dan operator seluler C letaknya sedikit di bawah. Perbedaan posisi itu akan berpengaruh terhadap sinyal yang bisa dijangkau mereka. “Apakah nanti Operator Seluler C yang letak BTS-nya sedikit di bawah mau terima karena wilayah yang dijangkau lebih kecil dibanding Operator Seluler A?’’ ujar Harris balik bertanya.

Hal yang senada juga diungkapkan Direktur Interconection dan Regulatory Three (3) Seluler, Sidarta Sidik. Sebagai pemain baru di Batam, Three Seluler akan mendukung penerapan menara bersama di Batam. ‘’Asalkan petunjuk teknis untuk menara bersama yang akan digunakan beberapa operator seluler harus jelas,’’ ujarnya.

Penerapan menara bersama dinilai Sidarta bisa mempercepat layanan jaringan Three (3) di Batam daripada membangun menara sendiri. Di samping itu menurutnya, dengan penerapan menara bersama lingkungan kota akan lebih rapi karena pendirian menara BTS lebih tertata.

Pemerintah sepertinya tidak main-main dengan rencana penerapan Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT) untuk dipakai para operator seluler. Sosialisasi tentang rencana itu juga sudah berjalan. Tinggal lagi penerapannya di masing-masing daerah yang akan diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) . Tapi, apa benar penerapan menara bersama oleh pemerintah akan mampu memangkas biaya operasional dari masing-masing operator seluler?

“Terlalu dini kalau menyebut penerapan menara bersama secara langsung akan menurunkan biaya operasional. Saat ini banyak operator baru yang menyewa menara milik operator lainnya, dan itu sudah pasti efisiensi karena mereka tidak perlu membangun menara baru”, ujar Alex Burnama dari PT Excelcomindo Pratama.

Dengan sistem sewa seperti yang dilakukan XL saat ini, mereka mengaku bisa menghemat 100 % untuk biaya produksi menara. Sementara untuk biaya perawatan sekitar 10-15 %. Three seluler juga sudah merasakan dampak efektifitas dengan strategi sewa menara kepada pihak ketiga yang dilakukannya selama ini. Dari seluruh BTS yang mereka gunakan, sebagian dari menara BTS yang digunakan Three Seluler adalah milik perusahaan lain yang digunakan dengan sistem sewa. Dengan kebijakan seperti itu, mereka bisa memangkas biaya produksi menara seperti halnya XL.

Sebagai contohnya, untuk membangun 1 menara (dalam pengertian membangun menara standar BTS) sendiri, perusahaan operator seluler harus mengeluarkan dana sampai Rp 2 miliar. Makin tinggi menaranya, makin lengkap peralatannya, makin tinggi juga biayanya. Untuk BTS yang harus menggunakan saluran satelit untuk transmisi, biayanya akan sangat besar. Selain itu, memiliki menara BTS sendiri juga harus mengeluarkan anggaran dana untuk biaya operasional. BTS yang belum terjangkau jaringan PLN harus menggunakan genset setiap hari dan tidak boleh mati. Bisa dibayangkan berapa biaya BBM untuk genset setiap bulannya. Biaya yang besar juga akan dikeluarkan oleh operator seluler, jika ada peningkatan perangkat dilakukan sesuai kebutuhan. Tuntutan kompetisi membuat peningkatan perangkat diperlukan sehingga kapasitas percakapan kualitas sinyal pun jadi lebih baik.

Indosat yang sudah lebih dulu ada di Batam yaitu sejak 1994 memang memiliki menara BTS sendiri. Jumlah BTS yang dimiliki Indosat ada 13000 BTS di seluruh Indonesia. Untuk Batam, saat ini 90 persen sudah terjangkau dengan baik oleh mereka. ‘’Sebagian menara yang kita miliki juga sudah disewakan kepada operator seluler lain, ‘’ ujar Harris Purwanto.

Di luar operator seluler yang sudah lama eksis di bisnis ini, kebanyakan perusahaan operator seluler kelihatannya memang sudah berancang-ancang dengan penerapan aturan baru tentang Menara Telekomunikasi Terpadu (MTT). Selain menjual aset menara selulernya seperti yang dilakukan XL, langkah sewa seperti yang dilakukan operator seluler baru Three (3) sejak awal, memang meminimalkan dampak kerugian besar jika program MTT jadi diterapkan pemerintah.

Lantas, bagaimana dengan operator lain yang masih mengelola menara seluler sendiri atau operator menara yang punya bisnis inti dari menyewakan fasilitas menaranya kepada perusahaan seluler?

“Kalau MTT diterapkan di Batam, semua menara BTS yang dimiliki operator seluler saat ini harus dibongkar. Mereka harus menggunakan menara telekomunikasi terpadu yang baru, yang lebih tertata”, kata anggota komisi Tiga DPRD Batam, Onward Siahaan.

Menyikapi akan dibongkarnya menara BTS yang dimiliki operator seluler, Harris Purwanto dari Indosat berpendapat Indosat sebagai perusahaan publik menginginkan adanya pembicaraan bersama pihak yang berkepentingan untuk mencari solusi terbaik. Sebab dengan dibongkarnya menara BTS milik operator seluler, akan banyak pihak yang dirugikan, terutama masyarakat pengguna telekomunikasi dan operator seluler pemilik menara BTS.

‘’Membongkar menara BTS itu butuh biaya yang tidak sedikit. Kalau dibongkar siapa nanti yang menanggung. Selain itu, memindahkan BTS dari satu lokasi ke lokasi lainnya tidak mudah karena itu akan berkaitan langsung dengan jangkauan. Imbas lain adalah layanan komunikasi jadi terganggu,’’ ujar Harris.

Di Batam, saat ini ada sekitar 250 menara seluler. Jika konsep menara terpadu jadi diterapkan pemerintah, akan ada 250 menara yang akan dirobohkan. Itu sama dengan investasi senilai Rp 500 Miliar dengan asumsi pembangunan satu menara menghabiskan dana Rp 2 Miliar! Solusi lainnya? mungkin bisa dipikirkan tentang konsep penggunaan menara seluler yang sudah ada milik para operator seluler.

Menyikapi nasib menara BTS milik operator seluler yang sudah terlanjur ada, Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Batam Muramis mengatakan pemerintah akan mengakomodir menara BTS yang telah berdiri untuk dijadikan sebagai Menara Telekomunikasi Terpadu. ‘’Pemko Batam memberi kesempatan pada operator seluler / pengelola menara untuk melaporkan menara BTS yang mereka miliki, kita beri waktu sampai 2 tahun. Saat ini sudah ada perusahaan operator seluler yang melaporkan menara BTS yang dimilikinya,’’ ujar Muramis.

Nantinya setelah menara BTS dari operator seluler terdata dan tempo dua tahun yang diberikan telah habis, maka selanjutnya menara BTS milik operator seluler yang kebetulan berada di lokasi titik MTT, akan difungsikan sebagai sebagai MTT dan tidak akan dirobohkan.

‘’Tapi yang tidak sesuai dengan lokasi titik MTT, menara BTS milik operator seluler akan dirobohkan,’’ kata Muramis.

Oleh karena itu, Muramis mengimbau kepada operator seluler untuk segera melaporkan menara BTS yang dimiliki, agar menara-menara BTS yang dimiliki masing-masing operator seluler bisa terakomodir menjadi bagian MTT dan tidak dirobohkan.

Saat ini, Muramis meyakini masih ada menara-menara seluler di Batam yang berdiri tapi tidak berizin. Menurutnya menara yang tidak dilaporkan, tidak memiliki izin dan yang tidak sesuai dengan lokasi titik MTT, termasuk yang akan dirobohkan. Pemerintah yang akan merobohkan. Biaya untuk merobohkan menara akan dianggarkan Pemerintah Kota Batam.

Perusahaan operator seluler yang memiliki menara BTS sebenarnya juga tidak keberatan menara BTS-nya digunakan sebagai menara bersama. Seperti Indosat, dimana menara BTS milik mereka sudah ada yang digunakan bersama dengan operator seluler lain. ‘’Itu sudah ada dalam perjanjiannya, bahwa menara yang kita bangun bersedia untuk digunakan bersama dengan operator seluler lain,’’ ujar Harris.

Hal senada juga diungkapkan Sidarta Sidik, dari Three (3) Seluler. Saat ini sebagian BTS milik Three ditempatkan di menara bersama atau menyewa pada pengelola menara seluler.

Pemerintah memang tidak perlu membangun dari awal lagi. Tapi cukup dengan memanfaatkan menara milik operator seluler atau perusahaan jasa penyewaan menara seluler yang sudah ada untuk dijadikan menara terpadu. Pertimbangannya disesuaikan dengan rencana penempatan menara terpadu yang dibutuhkan untuk menekan kerugian lebih banyak. Pertimbangan juga bisa dilakukan dengan mengakomodir jumlah menara yang dimiliki operator seluler.

Ini memang perlu kajian yang mendalam. Tapi paling tidak bisa menekan biaya pembangunan menara baru dan menghindari dampak kerugian yang besar dari operator seluler dan provider menara. Menurut Peraturan Menkominfo Nomor 2 tahun 2008 tentang menara bersama juga disarankan bahwa menara telekomunikasi milik operator seluler yang sudah ada, seharusnya tidak dibongkar. Tetapi diarahkan untuk digunakan secara bersama.

“Yang perlu diperhatikan adalah lokasi menara yang menjangkau area operator. Kalau masalah peralatan di BTS tersebut kan masih tanggung jawab masing-masing, jadi tidak ada masalah. Yang jadi masalah adalah dimana titik lokasi menara bersama tersebut”, ungkap Alex Burnama dari PT Excelcomindo Pratama Tbk.

Koordinat lokasi BTS sangat penting bagi operator seluler karena itu menentukan wilayah mana yang dijangkau oleh BTS. Tapi jika lokasi MTT tidak bisa mengakomodasi daya jangkau sinyal milik operator, bisa dipastikan operator seluler akan banyak yang keberatan.

Keberadaan menara bersama memang harus mengakomodasi kepentingan beberapa pihak. Di sana ada kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang ingin merasa nyaman dan aman. Ada juga kepentingan operator seluler dan kepentingan Pemerintah. Memang tidak mudah merumuskannya dalam sebuah aturan yang matang karena butuh kajian yang hati-hati, dalam dan tajam. Tentunya dengan spirit produktivitas dan efisiensi. Konsep semangat yang ingin diraih sebenarnya adalah penataan menara-menara tersebut sehingga tidak terkesan sembarangan dan merusak estetika suatu daerah serta merugikan masyarakat. Lebih jauh, ada pemasukan tambahan untuk kas daerah. Di lain pihak, konsep yang akan digulirkan diharapkan juga bisa mengakomodir secara objektif kepentingan operator seluler. (andriani susilawati)

Krakatau di Usia 6 Bulan ...











Krakatau di Usia 3 Bulan ...