Monday, March 2, 2009

Busway Kian Jadi Angkutan Umum Favorit

MENUNGGU LAMA saat akan naik busway? Itu dulu. Sekarang para penumpang busway di Batam tidak harus menunggu lama lagi. Sejak Januari 2009, trip busway telah ditambah. Dengan begitu, kini setiap 15 menit sekali busway pun langsung melaju.

Jam di ponsel menunjukan angka 17.00 WIB. Satu unit busway jurusan Sekupang Batam Centre terlihat ngetem di halte busway. Beberapa penumpang duduk di kursi tunggu halte busway. ‘’Dua menit lagi ya, berangkatnya,” kata seorang petugas busway memberi informasi pada calon penumpang busway.

Pria itupun menghampiri meja dan duduk di kursi. Di atas meja tampak setumpuk tiket yang siap dibeli oleh calon penumpang. Belasan penumpang langsung mengerubuti petugas itu untuk membeli tiket. Uang seribuan tiga lembar diserahkan pada petugas. Calon penumpang-pun langsung dapat tiket satu per satu.

Tak lama setelah itu mereka ramai-ramai masuk ke dalam mobil busway. Suara Tantowi Yahya yang membawakan lagu country dari tape mobil itu langsung menghibur para penumpang. Udara sejuk karena AC langsung terasa begitu masuk ke dalam busway. Di bagian depan, tampak tulisan No Smooking.

”Di sini memang tidak boleh merokok,” kata Tamrin, seorang supir busway.

Di dalam mobil juga terdapat tulisan tentang prioritas tempat duduk. Tulisan itu memberikan himbauan agar seluruh penumpang bersedia memberikan tempat duduk bagi para lansia atau manula, penyandang cacat, ibu hamil serta menggendong balita.

Tulisan itu memang harus ditempelkan. Apalagi belakangan ini penumpang busway semakin banyak. Di saat-saat jam tertentu, penumpang suka berdesakan. Seperti sore itu, puluhan penumpang harus berdiri dan berdesakan di busway. Kondisi ini belakangan jadi pemandangan biasa, sejak ongkos transportasi dengan taksi semakin melangit. ‘’Murah,” kata Nanda, seorang penumpang.

Pria yang menjual aksesoris di kawasan Industri Sekupang itu memilih busway saat pulang ke rumahnya di Bengkong. Dari Sekupang ke Batam Centre cukup mengeluarkan duit Rp3 ribu saja. Ongkos itu benar-benar hemat dibandingkan kalau naik taksi.

Hal senada juga diungkapkan Kevin, pelajar SMP Yos Sudarso. Dia yang tinggal di Tiban Mc Dermort langganan naik busway. Begitu juga dengan temannya Mario yang tinggal di Tiban III. ”Murah, cuma seribu lima ratus. Kalau naik taksi mesti bayar enam ribu,” kata Mario.

Sejak makin banyaknya penumpang busway, jadwal keberangkatan busway-pun semakin padat. Bila dulunya harus menunggu sampai 30 menit, sekarang setiap 15 menit. ”Ini kapasitasnya 21 orang, tapi bisa muat sampai 50 orang. Kalau tidak kebagian kursi, berdiri,” kata Firman, supir busway.

Dari seluruh penumpang yang ada sebesar 40 persennya merupakan penumpang pelajar. Kata Firman, paling rame penumpangnya saat jam berangkat kerja/ berangkat sekolah, Juga sebaliknya waktu pulang sekolah atau sehabis kerja. ‘’Sekarang makin ramai penumpangnya. waktu dulu saya sempat ajak ngobrol penumpang dulu, sekarang nggak sempat lagi. Berhenti sebentar langsung berangkat,” katanya. (andriani susilawati)

No comments: