Wednesday, September 17, 2008

Pesona Kaki Gunung Sinabung


Seperti Provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan Puncak di Bogor, Sumatera Utara juga memiliki tempat wisata alam pegunungan. Tepatnya di kaki gunung Sinabung, Brastagi-Medan. Pesona kaki gunung Sinabung dengan suhu udara sekitar 18 derajat Celcius membuat udara disana selalu segar dan dingin.

Anda yang datang melancong ke sana dijamin mendapatkan kesejukan udara yang benar-benar murni khas pegunungan. Udara dingin sepanjang hari dan sepanjang malam di kaki Gunung Sinabung membuat hotel-hotel disana tidak menggunakan AC. Cukup mengandalkan hembusan udara dari jendela, kamar - kamar hotel sudah sejuk seperti ber-AC.
Tiba malam hari siap-siap saja Anda memakai jaket. Soalnya udara dingin di kaki gunung Sinabung akan semakin dingin. Dinginnya terasa sampai menusuk tulang. Jadi jangan lupa untuk bawa baju hangat sebagai persiapan kalau berwisata ke kaki gunung Sinabung.

Banyak turis domestik asal Jakarta dan turis mancanegara asal Singapura dan Malaysia memilih berlibur di kaki gunung Sinabung-Berastagi. Udara sejuk di kaki Gunung Sinabung membuat keluarga ataupun perusahaan merasakan kesan tersendiri. Salah satunya PT Excelcomindo Pratama, perusahaan seluler ini sudah tiga kali menggelar acara gathering di kaki gunung Sinabung.

Gunung Sinabung adalah salah satu gunung berapi yang sudah tidak aktif dan memiliki ketinggian 2.475 mdpl. Untuk menuju ke daerah wisata ini, Anda bisa menggunakan angkutan bus Sinabung Jaya dari Medan. Jaraknya sekitar 66 km dari Kota Medan.

Saya yang ikut serta dalam acara XL Media Gathering pada 30-31 Maret 2007 turut menyaksikan pesona keindahan alam di kaki gunung Sinabung. Bersama 16 media cetak di Sumatera yaitu harian Singgalang, Garuda, Analisa, Waspada, Sinar Indonesia Baru, Posmetro Medan, Global, Realitas, Andalas, Portibi, Sumut Pos, Rakyat Aceh, Medan Bisnis, Sijori Mandiri, Riau Mandiri dan Riau Pos.

Pagi itu, Jumat (30/3), kami berkumpul di kantor XL di jalan Dipenogoro-Medan. Tanpa terasa waktu telah menunjukan jam 10.00WIB, kamipun ramai-ramai menaiki bus menuju kaki gunung Sinabung. Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dengan jalan berkelok-kelok, jurang di kiri dan kanan jalan, akhirnya kamipun tiba di Sinabung Resort Hotel pada tengah hari.

Uhh.. segarnya udara disana. Beda sekali dengan di Kota Medan dan Batam. Meski waktu menunjukan pukul 12.00 WIB, udaranya tetap dingin seperti pagi hari. Sinabung Resort Hotel tempat digelarnya Media Ghatering XL persis berada di kaki Gunung Sinabung.

Cukup banyak fasilitas Sinabung Resort Hotel yang ditujukan untuk menyenangkan orang-orang yang datang berlibur kesana. Di antaranya Kolam renang hangat, lapangan tenis, lapangan golf, arena bermain anak, mini theatre, jogging track, fasilitas outbond dan lainnya. Dari sekian banyak fasilitas Sinabung Resort Hotel, paling menarik untuk dinikmati adalah mengendarai Bugi.

Bugi adalah motor imut roda tiga yang bisa dipakai orang dewasa untuk adu balap bugi. Saat mengendarai bugi kita dapat merasakan seolah-olah menjadi pembalap. Nyalakan starter langsung tancap gas untuk melaju kencang agar menjadi pemenang adu balap bugi. Eit awas hati-hati, bila tidak lihat mengendarainya Anda bisa langsung terjungkal dan celaka.

Menurut Managing Director Sinabung Resort Hotel, Lido H Hutabarat, permainan bugi cukup banyak diminati tamu hotel. Khususnya tamu hotel yang datang rombongan. Bugi menjadi pilihan menarik untuk adu balap sebagai ajang untuk bersenang-senang di hotel yang telah berdiri sejak 21 tahun silam. ”Tarif untuk mengendarai bugi hanya Rp 20 ribu per 10 menit,” ujar Lido.

Fasilitas olahraga Pinbol tidak kalah serunya. Pinbol adalah salah satu permainan yang dirancang seperti sebuah arena untuk berperang. Saat ikut bermain Pinbol, Anda akan bergaya dan beraksi seolah-olah menjadi tentara yang siap tempur menghadapi musuh.

Memakai seragam army, dilengkapi dengan senjata api lengkap dengan 100 peluru karet yang siap ditembakan pada musuh. Untuk menjaga keamanan, kepala anda harus pakai pelindung kepala. Pada lengan tangan diikatkan sebuah bendera berwarna. Nah bendera inilah yang berguna sebagai tanda agar Anda tidak salah tembak.

Setelah bergaya seperti tentara, para peserta permainan Pinbol masuk ke area olahraga Pinbol di Sinabung Resort Hotel. Area Pinbol ini dirancang seolah-olah medan untuk berperang. Ada banyak tempat untuk berlindung dari serangan musuh. Seusai aba-aba perang dimulai, dua kelompok yang ditandai dengan dua warna bendera beda. Kedua kelompok itupun langsung berperang saling tembak satu sama lain.

Meski hanya sekedar peluru karet, bila tertembak Anda akan merasa sedikit sakit dibagian tubuh yang tertembak. Bekas kulit yang tertembak akan terlihat memar. Tapi jangan kawatir, permainan ini cukup aman dan tidak membahayakan nyawa Anda. Bahkan sangat berguna untuk menguji nyali Anda. Pastinya permainan ini seru banget, karena disini Anda bisa merasakan bagaimana terjun ke sebuah medan perang. Untuk menikmati fasilitas Pinbol tarifnya Rp7 ribu per 30 menit. Disini juga ada fasilitas untuk golf bagi para tamu hotel.

Tidak jauh dari kaki gunung Sinabung banyak daerah wisata lain yang tidak kalah menarik. Di antaranya tempat permandian air panas di Lau Debu Debu sekitar 30 menit dari Sinabung, Pasar buah dan sayur dimana Anda bisa berbelanja buah-buahan khas pegunungan yaitu Markisa dan Martabe atau terung belanda. Juga buah-buah lainnya yang dijamin segar.

Udara sejuk di kaki gunung Sinabung membuat daerah ini kaya dengan aneka ragam tanaman hias. Berwisata ke sana, Anda bisa membawa oleh-oleh berupa tanaman hias berwarna-warni. Para pedagang yang menjual aneka tanaman hias berwarna-warni siap membantu Anda dalam memilih tanaman hias yang akan Anda bawa sebagai oleh-oleh.

Lido H Hutabarat mengatakan bunga-bunga di kaki gunung Sinabung jenisnya banyak sekali. Bentuk dan rupanya yang indah membuat bunga-bunga itu telah banyak diekspor ke Belanda.

Sementara itu, acara pendakian ke puncak gunung Gundaling dengan seekor kuda juga menjadi pilihan seru bagi Anda. Seorang penyewa kuda siap menemani perdakian ke gunung Gundaling. Tiba di puncak gunung Gundaling, kita bisa melihat kota Brastagi secara menyeluruh. (andriani susilawati)

No comments: